JURNALIS.co.id – Puluhan Nelayan Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas lakukan aksi demo terkait masuknya kapal cantrang yang berimbas pada melambungnya harga solar, Senin (29/08/2022). Hal itu menimbulkan rasa penasaran bagi nelayan lantaran harga solar di luar Kecamatan Selakau masih normal.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan pada saat mediasi antara agen penampung ikan kapal cantrang dan nelayan Selakau. Semenjak masuknya kapal cantrang ke wilayah Selakau, nelayan merasakan secara berlahan harga solar semakin melambung, sementara harga ikan merosot.
Rusli, nelayan asal Singkawang yang turut hadir dalam aksi demo tersebut membandingkan harga solar di beberapa daerah luar Kecamatan Selakau tidak mencapai harga Rp11.000. Sehingga terlihat jelas perbedaan harga solar yang melambung tinggi.
“Harga standar di Pemangkat, Singkawang, Sedau, kenapa harga di Selakau mencapai Rp11.000, tolonglah dipikirkan bagaimana mereka akan melaut dengan harga segitu. Sedangkan harga standarnya kita sudah tau,” kata Rusli.
Tentunya dengan perbedaan harga solar antara di Selakau dan daerah sekitarnya menimbulkan tanda tanya bagi para nelayan. Mengingat hal ini sangat berimbas bagi nelayan yang tidak dapat melaut karena tingginya harga solar.
“Di tiga pelosok Sedau, Singkawang, Pemangkat, tidak mencapai harga segitu, Setapuk pun seperti itu. Kenapa Selakau harganya mencapai segitu, kemana larinya minyak itu,” pungkas Rusli.
Melambungnya harga solar tentunya menimbulkan tanda tanya bagi para nelayan. Dari mana agen penampung ikan kapal cantrang mendapatkan solar? Dan kenapa harga solar di Selakau melambung tinggi? Terlebih agen-agen tersebut selalu memiliki stok solar untuk dijual ke kapal cantrang yang berasal dari luar pulau. (gun)
Discussion about this post