JURNALIS.co.id – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengusulkan agar data stunting diperbaiki, sehingga lebih akurat.
“Yang tadinya dilakukan secara sampel, mungkin mohon maaf tergesah-gesah, sehingga antara waktu dengan geraknya mengambil sampel itu juga sangat diragukan. Hasilnya sangat jauh di banding dengan cara faktual yang kita lakukan dengan elektronik pencatatan pelaporan dan gizi berbasis masyarakat,” kata Muda usai menghadiri kegiatan Pendampingan Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (19/10/2022).
Perbaikan data dilakukan dengan cara berjenjang, mulai dari tingkat bawah. Baik tingkat Posyandu, Pustu, Puskesmas dan dinas, sekaligus proses pencatatannya berjenjang.
“Jadi semuanya itu bisa dilihat perkembanganya secara waktu. Yang menjadi harapan adalah, dengan sistem data ini, jadi lebih cepat dan efektif ketahuan yang sebenarnya, mulai dari soal wc-nya, apakah sanitasinya, soal makanan atau soal hal-hal yang ada dilingkungan. Jadi tepat datangnya,” kata Muda.
Muda optimis angka stunting di Kubu Raya bisa di bawah 10 persen di tahun 2021 atau turun sekitar 7,9 persen.
“Tahun ini juga optimis di bawah itu lagi, karena kita sudah menghitung. Kalau kita lihat dari trenya, karena sistemnya sudah perdesa, by name, by address, by koordinat, by foto dan juga dilakukan per desa. Jadi terukur kerjanya,” kata Muda.
Dia menambahkan, sampel yang diambil per Puskesmas, per wilayah, akan menimbulkan data yang tidak akurat. Dengan kesalahan data itu, pihaknya juga mengirim surat ke kementerian untuk dilakukan perbaikan.
“Kami katakan ini tidak akurat dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kita harapkan ada perbaikan. Melalui event ini, sebetulnya dilakukan perbaikan dan konfirmasi dan kedepan datanya baik,” ucapnya.
“Kita harus hargai, karena masyarakat memang bergerak, mulai dari posyandu, puskesmas, tenaga-tenaga Kesehatan dan benar-benar berjibaku kepung bakul,” tambah Muda.
Desa juga harus berkomitmen memberikan makanan tambahan dan insentif, sehingga hasilnya sangat luar biasa.
“Kalau tiba-tiba muncul data yang tidak rasional, tentu itu akan dipertanyakan. Makanya dengan adanya kegiatan ini menjadi peluang bersama sekaligus sebagai bagian dari pada langkah ke depan,” tuturnya.
Muda berharap event ini bisa menjadi langkah konfirmasi, klarifikasi dan upaya- upaya yang jauh lebih bisa mempunyai akuntabilitas untuk dijalankan. Sehingga semua langkah baik metode, pendekatan dan juga pola jauh lebih baik ke depannya.
“Alhamdulillah, untuk kader Posyandu juga yang bagaimanapun pencatatan pelaporan, akan jauh mempengaruhi konsolidasi relasi antar kader Posyandu maupun desa, RT, RW dan juga dusun serta PKK maupun yang lain,” sebutnya.
Secara berjenjang, Pustu, Puskesmas dan Dinas Kesehatan masuk ke simpul jaringan informasi geospasial. Sehingga menghasilkan data yang akurat.
“Insya Allah dari tahun lalu, Kabupaten Kubu Raya sudah melakukan sistem informasi data yang langsung dari sumbernya, secara faktual. Dari total yang dilakukan, kita sudah mengklaim angka pelaporan dan pencatatan gizi berbasis masyarakat, pada angka 7,9 persen,” katanya.
“Ini kita pertanggunjawabkan secara faktual. Untuk hari ini, tanggal 14 oktober kemarin, kami update, 49 balita,7,3 persen. Angka yang sudah yang diinput, angkanya 7,8 dari total semua. Ini hasilnya sudah menunjukkan angka,” sambung Muda.
Data ini dari area Puskesmas yang mewakili di beberapa desa. Jadi sistem data berbasis informasi dan sudah dilakukan per desa. Sehingga by foto rumah yang ada anaknya stunting, sudah ada datanya.
“Cuman kita tidak bisa ditampilkan di sini. Jadi bisa dipertanggungjawabkan dari bawah. Insya Allah. Langkah-langkah yang kita lakukan adalah upaya untuk bagaimana semuanya bergerak,” tukasnya.
Pemkab Kubu Raya bukan berarti kecewa dengan data yang ada. Hanya memang mudah-mudahan ke depan dilakukan upaya pendampingan bagaimana semua menggerakannya.
“Justru kalau kita lihat upaya kita dalam sistem data dan informasi yang kita perbaiki. Saya yakin seluruh elemen di bawah, desa sudah kita gerakkan dan semua sistem di desa juga sudah sangat baik dan juga di Kubu Raya semua desa pengelolaan dananya menggunakan secara non tunai dan transparan, sehingga semua partisipasi langkah-langkah yang dilakukan LPM sudah benar-benar dipertanggungjawabkan,” pungkas Muda. (sym)
Discussion about this post