JURNALIS.co.id – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengajak semua penggerak data informasi geospasial desa dan semua OPD, agar lebih kencang dan lebih focus. Karena hal tersebut bagian dari upaya dalam meningkatkan pelayanan di masyarakat.
Muda mengatakan hal tersebut merupakan proses dari awal pondasi yang dilakukan dalam memperbaiki mimpi, sehingga benar-benar menjadi satu-satunya sumber data yang dijadikan referensi bagi semua.
“Ini dilakukan supaya tidak seperti yang dikhawatirkan dan tidak selalu kita jadikan bahan problem. Seperti mulai dari data ganda, tumpang tindih, data-data manual yang sifatnya menimbulkan banyak kemubaziran, termasuk banyak ketidak tepatan dan banyak hal-hal yang membuat tidak sulitnya kepung bakul, tidak sulitnya kita bergerak, serentak, bergerak simultan, bergerak paralel antara satu dengan yang lain,” terangnya saat memberikan pengarahan terhadap tim penggerak geospasial di aula Praja Utama kantor Bupati Kubu Raya, Selasa (20/12/2022).
Tidak hanya itu, kata Muda, dari pusat juga mempunyai data dan menyusun data. Tetapi bagaimana caranya kerja itu, punya titik magnet. Semua itu seharusnya, bisa mengejar sinkronisasi data.
“Kalau punya data masing-masing, akhirnya menimbulkan dan mengerjakan masing-masing. Ujung-ujungnya, mau bantuan sosial, apapun dari semua sektor, dari semua tematik, yang larinya kepada rumah tangga, kehidupan orang, layak atau tak layak. Apa yang kita kejar, mendaratnya ujung-ujung ke pancasila dan undang-undang dasar, karena konstitusi itu, melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darahnya dan memenuhi hak dasarnya,” katanya.
Hak dasar semuanya, lanjut Muda, basisnya pada rumah tangga yang dilakukan pasti ke sana larinya.
“Supaya kita berpikir, bahwa semuanya itu ada target dan ada sasaran yang sudah ditentukan dan sudah ternavigasi. Kalau kita sistem datanya sudah akurat dan langsung dari sumbernya, kemudian bisa terukur, bisa terupdate setiap waktu, akhirnya ukuran waktu (time series), bisa kita lihat dan bisa lakukan upaya. Di situlah kita akan memudahkan kita kerja, sehingga semua bisa ditemukan,” ujarnya.
Dia menuturkan mengejar satu data dalam pemahaman, dengan sendirinya, semua OPD, semua pihak, termasuk mitra dari manapun akan mengarahkan untuk menggunakanya.
“Kalau ada di luar itu, tanggung jawab kita. Kalau ada OPD atau di luar dari itu yang kita dapatkan, itu tanggung jawab untuk dimasukan melalui operator di masing-masing. Jadi saya ambil dan di masukan ke sistem,” ucapnya.
Muda menambahkan data geospasial dilakukan untuk merumuskan untuk membuat lebih cepat dalam memasukkan data menjadi lebih baik.
“Kita memang mengejar lebih cepat dulu kemudian kita baru mengolahnya, baru mengirimkannya dan menyatu padukannya dengan semua tematik yang lain. Termasuk Bantuan sosial, ada PKH, ada BNT dan lain sebagainya tepat sasarannya,” tuturnya.
Muda menyatakan, hal itu dilakukan untuk menghilangkan pembiaran-pembiaran terhadap yang belum terdaftar dari data menjadi terdaftar dan memberikan satu gambaran yang lebih efektif.
“Kita sama-sama dengan BPS untuk melakukan upaya-upaya yang sifatnya justru melegitimasi itu, sehingga dalam menyusun merumuskan sasaran menjadi lebih tepat sasaran,” tutup Muda. (sym)
Discussion about this post