JURNALIS.co.id – Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan pelatihan potensi pencarian dan pertolongan yang dilaksanakan Basarnas Pontianak, Senin (22/05/2023) di aula Praja I Kubu Raya.
Sujiwo menilai potensi SAR menjadi suatu kebutuhan, terutama gerak cepat dalam pelayanan dan pertolongan.
“Kebutuhan kita ini, memang harus dilakukan pelatihan-pelatihan yang mendasar dan mendalam dimana harapan kita adalah, para calon penolong atau penyelamat yang nanti akan dilatih setelah dilakukan pelatihan ini,” kata Sujiwo usai membuka Pelatihan Potensi SAR.
Sujiwo menyampaikan dengan pelatihan ini, nantinya mereka akan menjadi penyelamat, penolong yang handal dan profesional, seiring berjalannya dengan waktu.
“Kita tidak bisa prediksi lagi alam dan iklim cuaca yang sifatnya anomali dan ekstrem. Tidak seperti dulu di bulan Agustus, sudah merencanakan persiapan bagaimana melakukan pertolongan terhadap tanah longsor, misalnya banjir dan lain sebagainya,” ucapnya.
Dikatakan Sujiwo, sekarang alam susah diprediksi. Bahkan, belakangan ini sekarang cuaca sudah ekstrem.
“Kadang berbulan-bulan ternyata kemarau. Kalau dulu kita ingat, di bulan September, Oktober, November, Desember terjadi hujan. Sekarang sudah tidak bisa diprediksi lagi. Yang seharusnya terjadi hujan, tetapi terjadi kemarau. Akhirnya kita siap-siap untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.
Dengan kondisi alam seperti sekarang, kata Sujiwo, salah satu upaya yang sangat strategis menyiapkan tenaga-tenaga, khususnya yang tergabung di dalam SAR. Mereka harus betul-betul para penolong, para penyelamat yang mempunyai kemampuan yang handal dan profesional.
Sujiwo berharap para peserta agar bisa mengikuti kegiatan ini secara serius, secara tanggung jawab, agar setelah dididik, dilatih semua akan betul-betul berguna dan bermanfaat saat dibutuhkan masyarakat yang kondisinya memang sangat memerlukan bantuan.
“Karena sifatnya pertolongan dan penyelamatan secara alami, begitu juga ada hal-hal sifatnya yang kayak kemarin yang terjadi tenggelam dan yang juga menemukan tim SAR. Hal-hal seperti itu, kami pemerintah sangat terbantu,” tutup Sujiwo.
Seementara Kepala Kantor Basarnas Pontianak I Made Junetra mengatakan, pelatihan SAR yang dilaksanakan di Kabupaten Kubu Raya, Khususnya di Provinsi Kalimantan Barat ini, tentunya salah satu untuk menjalin sinergitas antara instansi terkait, TNI, Polri, masyarakat dan sebagainya. Tujuannya untuk menyamakan persepsi, terutama dalam penanganan, baik itu kecelakaan, pelayaran, kecelakaan alam dan sebagainya.
“Pada saat memberikan pertolongan terhadap masyarakat, tidak ada suatu perbedaan, kita satu bendera, yaitu namanya SAR gabungan, biar tidak ada tumpang tindih, terutama dalam memberikan pelayanan, khususnya di Provinsi Kalimantan Barat ini,” ucapnya.
Tak hanya itu, lanjut Junetra, pelatihan ini juga memberikan pembekalan terhadap peserta, terutama melakukan tindakan pertama sebelum petugas yang aslinya datang.
“Pada intinya, menyamakan persepsi, sinergitas antara satu dengan yang lain dan tidak ada tumpang tindih,” lugas Made. (sym)
Discussion about this post