JURNALIS.co.id – Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan mengapresiasi prestasi yang dicapai Kabupaten Kubu Raya hingga di usianya ke-16 tahun ini. Pembangunan terus mengalami perkembangan, kemajuan dan beberapa capaian makro di tahun 2022.
“Seperti angka pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 5,48 persen, angka kemiskinan Kubu Raya turun menjadi 4,12 persen, tingkat pengangguran terbuka 6,87 persen turun 0,15 poin jika dibandingkan tahun 2021 sebesar 7,02 persen,” kata Norsan usai memimpin Upacara HUT ke-16 Kabupaten Kubu Raya di halaman kantor Bupati Kubu Raya, Senin (17/07/2023) pagi.
Norsan menuturkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kubu Raya juga mengalami peningkatan 68,19 persen. Kemudian Kubu Raya juga berhasil mewujudkan 52 desa mandiri dan menuntaskan zero desa tertinggal. Sehingga Kubu Raya tidak ada lagi desa tertinggal.
“Dalam periode kepemimpinan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, sejak 2019, tercatat angka stunting mencapai 23,6 persen. Namun dalam waktu singkat, setiap tahunnya angka itu terus turun dan terakhir di 2022 tinggal 6,83 persen. Ini suatu capaian yang luar biasa,” ujarnya.
Norsan mengharapkan pada tahun 2024 sesuai arahan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin, stunting secara nasional harus turun di angka 14 persen. Diharapkan Kubu Raya bisa mencapai angka yang ditargetkan.
“Seiring dengan capaian, berbagai prestasi yang diraih atas inovasi yang ditorehkan Kabupaten Kubu Raya secara nasional maupun daerah antara lain di bidang kesehatan, pelayanan publik, tata kelola pemerintah daerah, pengelola keuangan desa dan berbagai bidang strategi lainnya,” kata Norsan.
Ditempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan Pemkab Kubu Raya terus membangun sistem kebijakan yang benar-benar mendesak dan dibutuhkan masyarakat.
“Seperti saat ini Kubu Raya masih menunda pembangunan rumah dinas jabatan Bupati, Wakil Bupati dan Sekda, bahkan Kubu Raya sampai saat ini juga belum membangun gedung DPRD dan beberapa perkantoran, semua itu karena Kubu Raya lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat,” katanya usai mengikuti upacara HUT ke-16 Kubu Raya.
Muda menuturkan penundaan pembangunan rumah dinas dan gedung DPRD karena anggarannya dialihkan untuk percepatan pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur. Seperti pembangunan puskesmas, pustu, polindes, perbaikan sekolah-sekolah, pembangunan dan perbaikan infrastruktur di penjuru kampung.
“Makanya percepatan-percepatan itu saat sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, yang mana infrastruktur dalam kondisi mantap sudah mencapai 70 persen. Kondisi ini tentunya sangat berdampak pada indikator indeks pembangunan manusia (IPM) di Kubu Raya yang mencapai 68,91,” ujarnya.
Selain itu, Muda menambahkan, pertumbuhan ekonomi pada hari ini 5,48, itu artinya tertinggi di Kalbar. Pertumbahan ekonomi di Kubu Raya di atas pertumbuhan ekonomi Kalbar.
“Ini membuktikan kontribusi Kubu Raya untuk menopang ekonomi dan IPM Kalbar sangat besar sekali. Kondisi ini jangan sampai kita terkena, tapi harus bernafaskan inovasi. Inovasi itu harus menjadi yang terpenting, supaya kita lebih cepat, tepat, terukur serta bisa mengejar, sehingga setiap masalah bisa kita antisipasi lebih dini,” katanya.
Muda menjelaskan, di era digital saat ini, semua teknologi harus bisa dikuasai supaya masalah pengangguran bisa diatasi dengan cepat. Sampai saat ini angka pengangguran Kubu Raya sangat rendah dan angka kemiskinan juga sangat rendah di angka 4,12, merupakan terendah di Kalbar.
“Selain itu, angka kemiskinan ekstrem Kubu Raya juga terendah dan angak stunting setiap tahunnya terus alami penurunan berdasarkan metode elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) angka stunting di Kubu Raya pada akhir tahun 2022 hanya menyisakan 6,83 persen,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan capaian yang diraih saat ini menunjukan Kubu Raya telah berupaya melakukan inovasi di berbagai sektor. Namun hal yang paling terpenting adalah apa yang sudah dicapai ini bisa direplikasikan di luar dan diterapkan. Karena sudah banyak daerah yang belajar di Kubu Raya.
“Cash management system (CMS) non tunai yang telah diterapkan seluruh desa sejak tahun 2020 telah mampu meminimalisir penyalahgunaan ADD dan DD. Selain itu, sistem informasi berbasis geospasial yang telah dimulai sejak tahun 2022, mampu memberikan dampak terhadap pembangunan di Kubu Raya,” pungkas Bupati Muda. (sym)
Discussion about this post