JURNALIS.co.id – Upacara kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 pada 17 Agustus 2023 di Kabupaten Kapuas Hulu berlangsung meriah. Selain prosesi acara, yang juga sering kali diperhatikan saat pelaksanaan upacara pengibar bendera adalah Paskibraka.
Khusus pembawa baki bendera pada ini ditugaskan kepada Paskalia Ekky. Ekky panggilan akrabnya, bercita-cita dan berharap sesederhana mungkin, dengan membahagiakan dan membesarkan cinta kedua orang tuanya sudahlah cukup.
Bagi remaja asal Tekudak Kecamatan Kalis ini, sebuah cita-cita mulia hanyalah untuk cinta seorang ibu dan cinta seorang ayah yang menguatkan dirinya.
“Cita-cita saya ingin jadi Polwan,” katanya saat ditemui usai apel HUT ke-78 RI di Putussibau.
Ekky mengaku tak menyangka dirinya terpilih sebagai pembawa baki yang pertama. Tentunya kepercayaan yang diberikan tersebut membuat dirinya merasa bangga.
Anak pertama dari pasangan Susiliana Endang dan Arius Kambun ini mengatakan dirinya mengaku pada hari pertama hingga ketiga dalam penggemblengan menjadi anggota Paskibraka HUT RI ke 78 awalnya merasa tersiksa dan tertekan, karena begitu kerasnya latihan menjadi seorang Paskibara. Namun dirinya menjadi terbiasa saat mengikuti latihan.
“Ada 20 hari kami menjalani latihan, di situ kami diajarkan banyak hal, pengalaman dalam PBB juga bertambah, terutama kedisiplinan,” ucap Ekky.
Aipda Massarang Pelatih Paskibaraka Kapuas Hulu menyampaikan sebelum menentukan Paskalia Ekky sebagai pembawa baki yang pertama, awalnya ada tiga orang yang dipilih secara acak.
“Tapi akhirnya kita memilih Ekky karena postur untuk PBB dia itu bagus, ketenangannya juga baik dan memang penampilan dia juga baik, sehingga untuk dasar untuk dia sebagai pembawa baki itu ada pada dirinya,” ujarnya.
Massarang mengatakan untuk persiapan dalam pengibaran bendera ini diawali pada 28 Juli 2023 untuk melakukan pelatihan dasar hingga 9 hari. Kemudian tanggal 7 upacara penerimaan Paskibraka. Selanjutnya, tanggal 8 mulai latihan di GOR sampai tanggal 15.
“Dari awal 36 orang Paskibaraka ini tidak ada kendala sedikit pun. Semua bisa berjalan dengan baik,” ujar Massarang.
Sementara Arius Kimbun, ayah dari Paskalia Ekky mengaku sempat menyaksikan anaknya membawa baki bendera, dirinya mengaku sempat deg-degan.
“Tapi saya bangga akhirnya anak saya sudah bisa melaksanakan tugasnya dengan baik,” ucapnya.
Kimbun mengakui anaknya itu orangnya aktif dalam berorganisasi hingga mengikuti sanggar. Selama ini dirinya tidak pernah memaksa anaknya untuk jadi apa, namun membiarkannya untuk memilih jalannya sendiri.
“Karena jika kita memaksa dan tidak sesuai dengan harapan kita, kita susah juga,” ucapnya.
Sambung Kimbun, dirinya hanya berharap kepada pemerintah daerah agar dapat memberikan penghargaan kepada anak-anak yang sudah menjadi Paskibraka ini, sehingga ada kenang-kenangan untuk mereka.
“Kalau bisa Pemda Kapuas Hulu memberikan penghargaan untuk Paskibaraka ini,” pungkas Kimbun. (opik)
Discussion about this post