

JURNALIS.co.id – Lomba Festival Pencak Silat Tradisional dalam rangkaian Napak Tilas Ketapang tahun 2023 secara resmi ditutup Bupati Ketapang, diwakili Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Satuki Huddin di Gedung Pancasila, Senin (23/10/2023)
Pada hasil akhir, 167 peserta dari 16 perguruan silat, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mendapatkan juara umum dengan memperoleh empat perak, disusul Wekasan dua emas satu perunggu dan Rajawali satu emas satu perunggu.
“Ini merupakan suatu potensi bagi kita ke depan untuk terus melakukan pembinaan, sehingga atlet-atlet kita ini bisa meraih prestasi di tingkat provinsi maupun tingkat nasional bahkan dunia,” kata Satuki Huddin.
Satuki menilai, minat masyarakat Ketapang terhadap cabang olahraga pencak silat tradisional sangat luar biasa. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang melalui Dispora bersama Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Ketapang akan terus mengadakan kejuaran-kejuaraan lainnya.
“Kedepannya kalau perlu tidak hanya se-Kabupaten Ketapang, kalau perlu tingkat provinsi. Kita siap untuk menyelenggarakan itu,” tuturnya.
Sementara Ketua Panitia, Maria Raissa Sofia Rantan menjelaskan, ada tiga kategori yang ditandingkan, yaitu Silat Kutemare, Silat Tangkai Bunge perguruan dan Silat Selendang.
“Lomba ini berlangsung selama 3 hari. Mulai Sabtu 21 Oktober hingga Senin 23 Oktober 2023. Lomba ini juga masuk dalam rangkaian Napak Tilas Ketapang tahun 2023 dan berjalan dengan sukses,” jelasnya.
Sasa panggilan akrabnya berterimakasih kepada Ketua IPSI Ketapang, Uti Iskandar. Serta Yang Mulia Pendekar Wira Utama, Alexander Wilyo lantaran mendukung lomba ini hingga dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
“Tak lupa saya mengucapkan terimakasih atas kerja sama seluruh elemen yang mendukung dari pemerintah daerah, donatur, IPSI, aparat keamanan, tenaga medis, perguruan silat, wasit dan juri, panitia maupun relawan yang telah memberikan tenaga, waktu dan pemikirian dari awal sampai akhir kegiatan,” tutupnya. (lim)