JURNALIS.co.id – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan Musrenbang yang dilakukan tahun ini untuk merangcang pembangunan pada 2025 nanti. Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mencoba menancapkan atau merancang bahwa apa-apa yang masih belum terlaksana bisa terlaksana.
“Saya sangat bersyukur, karena masih bisa ikut ngawal, minimal untuk merancang konsep awal dan sistem tata kelolanya dari berbagai hal yang sudah dibahas. Yang terpenting adalah bahwa di Kubu Raya ini kita selalu membuka ruang keadilan dan semuanya berbasiskan pada prioritas kebutuhan,” ungkap Muda saat membuka Musrenbang Kecamatan Sungai Kakap, Selasa (30/01/2024).
Muda selalu menyampaikan, bahwa apa yang dilakukan dari desa, dikerjakan atau hasilnya menjadi potret. Di mana pertumbuhan ekonomi Kubu Raya tertinggi se-Kalbar, sekarang 5,48. Hasil itu dari seluruh desa, termasuk Kecamatan Kakap berkontribusi cukup besar.
“Dan itu kaitannya dengan masyarakat yang produktif, tidak banyak pengangguran, angka kemiskinan terendah se-Kalbar. Nah, yang paling penting ini ukuran kita. Untuk membangun suatu daerah, angka kemiskinan yang paling utama,” katanya.
Dia menambahkan, dengan menurunkan angka tersebut, pihaknya terus membuat program bagaimana layanan kesehatan, pendidikan dan kebutuhan hak dasar meringankan serta tidak ada beban.
“Di situlah kesadaran kita menjamin, diberi perlindungan, termasuk juga gerakan pemberdayaan UMKM yang terus kita perkuat,” ujarnya.
Muda menjelaskan tidak hanya fisik atau infrastruktur jalan dan jembatan menjadi utama, pembangunan fisik juga sebenarnya kewajiban.
“Standar lah siapapun yang jadi kepala daerah, cuma karena uang tidak cukup harus dibagi merata, berkeadilan dan prioritas yang mana. Kita lebih melihat bahwa non fisik juga paling penting untuk terus diperkuat,” lugasnya.
Begitu juga dengan OPD, lanjut Muda, terus diperkuat, terutama sistem yang sudah terbangun. Karena membangun Kubu Raya tidak hanya dengan selera. Tidak hanya asal suka atau tidak suka. Atau tidak mau atau mau. Tetapi berbasis kebutuhan masyarakat.
“Contohnya layanan-layanan di kesehatan, pendidikan, layanan dasar, layanan capil, layanan perizinan, termasuk layanan dalam konteks UMKM dan pemberdayaan di desa-desa. Inilah yang kita perkuat,” ucapnya.
Muda menegaskan pembangunan infrastruktur tentu sangat utama. Tetapi semua layanan di sektor non infrastruktur atau non fisik sangat penting sekali, karena membuktikan. Seperti isu-isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
“Itu sangat penting sekali, mulai dari soal masalah ibu hamil, anak bebas stunting sampai kepada masalah di PAUD untuk menjaga gizinya baik sampai kepada pendidikan yang terjangkau dan kesehatan yang terjaga dan juga pemberdayaan ekonomi rumah tangganya, misalnya umkm-nya bisa bergerak, bisa dapat penyaluran kur, bisa dapat perizinan, legalitas, ini yang penting juga yang tidak boleh dilupakan bahkan diutamakan,” tutup Muda. (sym)
Discussion about this post