
JURNALIS.CO.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyatakan bahwa pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih merupakan langkah strategis guna memperkuat perekonomian di tingkat desa.
Program ini diharapkan mampu menjadikan desa dan kelurahan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berdaya saing.
Pernyataan tersebut disampaikan Mendagri dalam agenda Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dirangkaikan dengan Sosialisasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Kopdeskel Merah Putih.
Acara digelar secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (19/5/2025).
Mendagri menekankan bahwa penguatan ekonomi desa merupakan bagian penting dalam menekan laju urbanisasi.
Ia menyebut bahwa program ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja di sektor koperasi, tetapi juga menumbuhkan berbagai jenis bisnis turunan yang melibatkan masyarakat desa secara luas.
“Karena adanya bisnis yang berputar di sana, saya yakin akan lebih dari dua juta [pekerja] yang akan terserap ke lapangan kerja,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa urbanisasi merupakan tantangan yang dihadapi banyak negara maju. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia terus berupaya mendorong penguatan desa sebagai antisipasi terhadap permasalahan tersebut.
“Sebelum terlambat, memang Koperasi Desa, memperkuat desa, itulah program yang sangat strategis untuk masa depan Indonesia,” jelasnya.
Untuk itu, Mendagri mengajak para kepala daerah agar mengerahkan seluruh jajaran pemerintahan, termasuk para camat, guna mendukung realisasi pembentukan Kopdeskel Merah Putih.
Ia juga mendorong agar para kepala desa dilibatkan dan diberikan pemahaman mengenai program tersebut.
“Kalau seandainya sulit, [karena kepala desa] terlalu banyak, ya bisa dengan camatnya dulu, untuk mendorong pembentukan Koperasi Desa Merah Putih,” jelasnya.[rdh]
Discussion about this post