
JURNALIS.CO.ID – Program 1 Kolam 1 Keluarga akhirnya mulai berjalan di Desa Plalangan. Benih ikan lele yang ditunggu-tunggu telah datang, dan warga penerima program menyambutnya dengan penuh kebahagiaan.
Setelah proses treatment air kolam terpal selesai selama kurang lebih 10 hari, benih ikan lele jenis Dumbo (Clarias gariepinus) tiba dan setiap kolam diisi sebanyak 1.000 ekor.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Jember melalui Sekretaris Dinas, Roni Herman Baza, membenarkan informasi tersebut. Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Roni, sapaan akrab Sekdin Perikanan Jember, menyampaikan, “Hari rabu kemarin (sebelum cuti) saya konfirmasi ke salah satu staf Bidang Budidaya terkait jadwal distribusi benih, disampaikan bahwa sesuai jadwal pendiatribusian dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Mei 2025 utk 15 panerima program 1 kolam 1 keluarga,” tulis Roni, Jumat (30/5/2025).

Program 1 Kolam 1 Keluarga yang digelar untuk warga Desa Plalangan ini merupakan bagian dari TMMD ke-124 Jember Tahun 2025 dan menyasar 10 keluarga.
Selain itu, Dinas Perikanan juga memberikan tiga kolam untuk warga Kecamatan Sukorambi dan dua kolam untuk warga Kecamatan Patrang.
Setelah benih ditebar, Dinas Perikanan tetap melakukan pendampingan kepada warga. Roni menjelaskan, “Dan pemantauan dalam rangka pendampingan, termasuk pendataan tingkat kematian pasca penebaran benih akan dilaksanakan mulai hari Senin tanggal 2 Juni 2025.”
Salah satu penerima program, Ramli, warga Dusun Jambuan, tampak sangat bahagia. Saat ditemui oleh awak media, ia terlihat selalu tersenyum.
“Saya berterima kasih kepada bapak TNI dan Pemkab Jember karena sudah mendapatkan bantuan kolam ikan beserta ikan dan pakannya,” ucap Ramli, Jumat (30/5/2025).
Sambil menaburkan segenggam pakan, Ramli mengatakan bahwa tidak ada benih ikan yang mati. Begitu pakan dilemparkan, ikan-ikan lele langsung berebut untuk makan.
Ramli menerima tiga sak pakan ikan (pelet), satu sak untuk tahap awal, dan dua sak sisanya untuk diberikan hingga masa panen. Budidaya lele ini diperkirakan dapat dipanen dalam waktu sekitar 30 hari.
Ramli berencana, hasil panennya nanti akan digunakan untuk konsumsi keluarga, dibagikan kepada tetangga, dan jika masih ada sisa, akan dijual.
Ketika ditanya awak media apakah setelah panen pertama nanti ia berencana memelihara lele lagi, Ramli menjawab, “iya.”
Sehari-hari, Ramli bekerja membuat gawang pintu dan jendela cor dari bahan pasir dan semen. Hasil produksinya dijual di sekitar Kecamatan Kalisat, dan kadang, jika ada pesanan, juga dijual ke Kota Jember.
Di tempat lain, Achmad Maimun Sukri, penerima program 1 Kolam 1 Keluarga lainnya, juga telah menerima benih lele. Saat ditemui di rumahnya, Sukri terlihat bahagia.
Air kolam miliknya terlihat sedikit lebih keruh dibandingkan dengan kolam milik Ramli.
“Di sini sinar matahari lebih lama pak. Jadi airnya lebih keruh,” ujar Sukri.
Ia juga menyampaikan bahwa sejauh ini tidak ada ikan yang mati sejak benih tiba. (Sgt)
Discussion about this post