
JURNALIS.co.id — Tim gabungan Search and Rescue (SAR) Kayong Utara secara resmi menghentikan upaya pencarian terhadap Wahyudin (38), warga Desa Medan Jaya, Kecamatan Simpang Hilir, yang dilaporkan hilang saat memancing di perairan Teluk Melano, tepatnya di sekitar jermal arah Pulau Kumbang, pada Minggu (25/5/2025).
Danpos SAR Kayong Utara, M. Akhyar, menjelaskan bahwa operasi pencarian dihentikan pada hari ketujuh, tepatnya Minggu (1/6/2025).
Penutupan operasi pencarian ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kayong Utara, Amru Chanwari.
“Untuk saat ini pencarian sudah resmi dihentikan. Namun, apabila nanti ada tanda-tanda atau petunjuk baru terkait keberadaan korban, maka pencarian bisa dilanjutkan kembali,” ujar Akhyar kepada wartawan JURNALIS.co.id, Senin (2/6/2025).
Akhyar menambahkan, tim SAR yang terlibat dalam operasi ini terdiri dari berbagai unsur, mulai dari Basarnas, Polairud, TNI AL, BPBD, hingga masyarakat setempat.
“Dalam hal ini, SAR Kayong Utara bertindak sebagai koordinator lapangan yang bernaung di bawah Badan SAR Nasional,” jelasnya.
Sebelumnya, Wahyudin — yang juga berprofesi sebagai guru ASN — dilaporkan hilang setelah pergi memancing seorang diri pada Minggu siang (25/5/2025).
Ketika malam tiba dan ia tak kunjung pulang, pihak keluarga, melalui Ujang (ipar korban), segera melaporkan kejadian tersebut kepada aparat setempat.
Sejak itu, tim gabungan dari Polairud Simpang Hilir, TNI, Dinas Perhubungan, Basarnas, personel SAR, serta warga sekitar melakukan pencarian intensif di titik terakhir keberadaan korban.
Namun hingga Selasa (27/5/2025), atau hari ketiga pencarian, keberadaan Wahyudin belum berhasil ditemukan.
Dengan resmi dihentikannya operasi ini, pihak keluarga dan warga diimbau untuk tetap waspada dan segera melapor jika ada tanda-tanda baru yang mengarah pada penemuan korban. (Bak)
Discussion about this post