
JURNALIS.CO.ID – Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto, menyampaikan keprihatinannya terhadap peningkatan angka stunting di wilayahnya.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, angka stunting di Kabupaten Kubu Raya tercatat sebesar 25,4 persen. Namun, angka tersebut justru naik menjadi 30,2 persen pada tahun 2024.
“Stunting berdampak besar terhadap tumbuh kembang anak, baik dari segi fisik maupun kognitif. Jika tidak ditangani serius, hal ini akan memengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan,” ujar Sukiryanto saat membuka acara Gerakan Cegah Stunting, Rabu (4/6), di Aula Kantor Bupati Kubu Raya.

Sukiryanto menekankan bahwa meskipun pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya, pencegahan stunting membutuhkan keterlibatan seluruh pihak — mulai dari keluarga, masyarakat, hingga sektor lintas instansi.
Ia menyebutkan bahwa salah satu langkah kunci dalam mencegah stunting adalah perhatian penuh terhadap ibu hamil.
Hal itu mencakup pemenuhan gizi yang cukup, pemeriksaan rutin di fasilitas kesehatan, serta dukungan psikologis dan sosial dari lingkungan sekitar.
“Intervensi sejak dini sangat penting, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, yang dimulai sejak masa kehamilan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Sukiryanto juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama bergerak dan tidak menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab ini kepada tenaga kesehatan saja.
“Gerakan ini merupakan wujud nyata dari komitmen kita dalam memastikan bahwa setiap ibu hamil mendapat layanan kesehatan yang baik, asupan gizi memadai, dan edukasi yang cukup. Semua ini demi menciptakan generasi masa depan yang sehat dan bebas dari stunting,” tutupnya dengan penuh harap.
Dengan langkah bersama dan kolaborasi lintas sektor, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya optimistis dapat menurunkan angka stunting secara signifikan dan menjamin masa depan anak-anak di daerah tersebut. [Sul]
Discussion about this post