
JURNALIS.co.id – Dalam upaya membina kepribadian Warga Binaan menuju kehidupan yang lebih baik, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) di bawah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan terus menghadirkan program-program pembinaan bermakna.
Salah satu langkah nyata tersebut diwujudkan melalui Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan yang digelar di Lapas Kelas IIA Cibinong, berlangsung pada 23 hingga 25 Juni 2025.
Mengusung tema Tangguh dalam Cobaan, Tumbuh dalam Pembinaan, kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas) Agus Andrianto pada Senin (13/06).
Perkemahan Pramuka Warga Binaan menjadi bentuk semangat dan komitmen para peserta dalam menyambut Hari Pramuka Nasional ke-64 yang jatuh pada 14 Agustus 2025.
Kegiatan tahunan ini bertujuan mendukung penguatan kualitas kepribadian dan kemandirian para Warga Binaan, sejalan dengan cita-cita besar mewujudkan Pramuka yang solid dan adaptif sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045.
“Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan bertujuan memberikan kesempatan kepada Warga Binaan untuk memperkuat komitmen dalam memperbaiki diri agar menjadi manusia yang menjunjung tinggi nilai ketakwaan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, berwawasan kebangsaan, mempunyai rasa nasionalisme, memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungannya nanti sebagai bekal hidup, kehidupan, dan penghidupannya setelah menjalani masa pidananya,” ujar Agus Andrianto.
Tak hanya sebagai ajang pelatihan, perkemahan ini menjadi media penting untuk mengasah kedisiplinan dan kepemimpinan.
Nilai-nilai luhur Pramuka ditanamkan sebagai fondasi karakter yang kuat, sekaligus membangun harapan dan identitas baru bagi Warga Binaan, dengan harapan mereka bisa kembali ke tengah masyarakat sebagai pribadi yang bermanfaat.
“Melalui kegiatan Kepramukaan ini, kita harapkan Warga Binaan dapat menumbuhkan karakter kedisiplinan generasi muda, kemandirian yang menjadi dasar perubahan perilaku positif, semangat kebangsaan, cinta tanah air, rasa tanggung jawab sosial, dan harapan akan masa depan bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua,” lanjut Agus.
Di Kalimantan Barat, Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas, Jayanta, bersama seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Kota Pontianak, turut mengikuti upacara pembukaan perkemahan secara virtual yang dipusatkan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Sungai Raya.
Jayanta menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan tersebut dan telah menginstruksikan seluruh jajaran UPT Pemasyarakatan di wilayah Kalbar untuk ikut berpartisipasi aktif serta menyukseskan program ini.
“Kegiatan kepramukaan seperti ini sangat relevan dalam pembentukan karakter warga binaan agar menjadi pribadi yang lebih disiplin, bertanggung jawab, dan siap kembali ke tengah masyarakat. Tidak hanya mengembangkan keterampilan teknis, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai kepramukaan sebagai bagian dari pembinaan mental dan karakter bagi seluruh insan pemasyarakatan,” terang Jayanta.
Ia juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam proses pembangunan, termasuk dalam bidang Pemasyarakatan, guna menciptakan Warga Binaan yang siap berkontribusi positif baik selama menjalani masa pidana maupun setelah bebas. (Zrn)
Discussion about this post