
JURNALIS.co.id – Program “Bupati Ngantor di Desa/Kelurahan” atau Bunga Desaku kembali digelar dan kali ini menyapa warga Desa Sempolan, Kecamatan Silo, yang berjarak sekitar 23 kilometer dari Pendopo Wahyawibawagraha.
Pada Jumat (27/6/2025), Bupati Jember, Gus Fawait, bersama seluruh kepala dinas dan pemangku kepentingan lainnya bertolak ke arah timur, menyusuri jalan nasional menuju Banyuwangi.
Rangkaian kegiatan yang telah disusun protokol bupati diawali di Balai Desa Sempolan. Di titik pertama ini, Gus Fawait bersilaturahmi dengan para guru ngaji se-Kecamatan Silo.
Dalam sambutannya, ia kembali menegaskan identitasnya sebagai seorang santri dan menyampaikan pandangan mendalam tentang pentingnya peran guru ngaji dalam pembentukan karakter.
“Saya sangat menghormati panjenengan, para guru ngaji. Pendidikan yang utama adalah pendidikan akhlak dan itu sudah dimulai oleh guru santri,” ujar Gus Fawait.
Ia menambahkan, di negara-negara maju, pendidikan akhlak selalu menjadi dasar sebelum anak-anak diajarkan pengetahuan umum seperti ilmu alam, sosial, dan matematika.
Begitu pula bagi para santri, menurutnya, belajar akhlak dan adab tetap harus diiringi dengan penguasaan ilmu pengetahuan agar tidak mudah tertipu, diperalat, atau dimanfaatkan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati termuda di Jember itu menjelaskan tujuannya bersilaturahmi dengan para guru ngaji dalam program Bunga Desaku.
“Saya ingin memotivasi guru ngaji agar terus bekerja mendidik anak-anak Jember, belajar ngaji, membaca, menulis, dan lainnya,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa pada bulan depan akan dilakukan verifikasi data untuk pencairan insentif bagi para guru ngaji.
Gus Fawait menegaskan bahwa pencairan insentif di masa kepemimpinannya tidak lagi harus mengantri di bank.
“Era saya tidak ada guru ngaji yang antri di bank saat mencairkan, tapi akan kita cairkan di kecamatan dan desa,” tegasnya.
Selain itu, Gus Fawait turut memaparkan program beasiswa yang menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kabupaten Jember.

Salah satu kelompok yang diprioritaskan dalam program tersebut adalah anak-anak dari para guru ngaji.
“Kami sudah buka program beasiswa 2025. Salah satu prioritas adalah beasiswa untuk anak guru ngaji. Total anggaran beasiswa Jember hingga 68 miliar,” tandasnya.
Kehadiran Bupati Jember di Desa Sempolan disambut antusias, terutama oleh para guru ngaji se-Kecamatan Silo. Sejak dilantik, ini merupakan kali pertama Gus Fawait menyapa langsung warga di wilayah tersebut.
Agenda program Bunga Desaku kali ini berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu (27–28/6/2025), dan mencakup beragam kegiatan.
Selain silaturahmi dengan guru ngaji, rangkaian acara juga meliputi apel kebangsaan di Lapangan Desa Sempolan, kunjungan ke pasien di puskesmas, pertemuan dengan petani, forum diskusi kelompok (FGD) persiapan Desa Cantik (Desa Cinta Statistik), dan kegiatan lainnya.
(Sgt)
Discussion about this post