
JURNALIS.co.id – Untuk menekan angka stunting, perkawinan dini, kematian ibu dan balita, perceraian, hingga kekerasan dalam rumah tangga, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember meluncurkan inovasi baru berupa Sertifikat Siap Nikah dan Hamil.
Sertifikat ini diberikan kepada calon pengantin yang telah mengikuti bimbingan pra-nikah atau konseling pernikahan.
Penerima pertamanya adalah Dela Angraeni dan Muhammad Rudi, yang telah mendapatkan pengetahuan mengenai regulasi terbaru seperti UU Perkawinan hasil revisi UU No.1/1974, serta informasi penting seputar kesehatan fisik dan mental, ekonomi, dan program keluarga berencana. Nama mereka pun telah terdaftar dalam aplikasi Elsimil Kabupaten Jember.
Di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, penyerahan sertifikat dilakukan bertepatan dengan penyelenggaraan orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tahun 2025.
Selain sertifikat Siap Nikah, turut diserahkan sertifikat Pemberian ASI Eksklusif dan penghargaan kepada petugas dengan pencapaian tertinggi dalam menjangkau calon pengantin.
Dalam kegiatan Bunga Desaku Cantik (Bupati Ngantor di Desa Cinta Statistik), Bupati Jember Muhammad Fawait atau yang akrab disapa Gus Fawait, turut mensosialisasikan program-program prioritas Pemkab Jember, terutama di bidang kesehatan.
“Kami telah memulai pengobatan gratis melalui program UHC. Salah satu tujuannya adalah menekan angka kematian ibu dan balita. Tolong disampaikan, bagi yang hamil jangan takut ke fasilitas kesehatan karena semuanya gratis, termasuk persalinan normal maupun operasi caesar,” ujar Gus Fawait, Sabtu (28/6/2025).
Menurutnya, permasalahan stunting juga masih menjadi tantangan berat di Jember, yang saat ini menempati posisi tertinggi se-Jawa Timur.

Meski bukan berlatar belakang pendidikan kesehatan, Gus Fawait memahami pentingnya intervensi sebelum pernikahan untuk mencegah stunting.
“Perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Maka pendidikan yang baik adalah modal utama dalam mempersiapkan kehamilan sehat agar terhindar dari stunting,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping.
“ASI terus dilanjutkan sampai dua tahun, ya!” kata Gus Fawait di hadapan para ibu menyusui dan kader.
Bupati termuda di Jember ini menutup sambutannya dengan menekankan bahwa anak-anak adalah investasi masa depan.
“Jihad panjenengan adalah menyiapkan generasi unggul sebaik mungkin,” tandasnya.
Kegiatan orientasi ini juga dihadiri oleh Direktur RSD dr Soebandi, dr Nyoman Semita sebagai pemateri, dan dibuka oleh Kepala DP3AKB Kabupaten Jember yang baru dilantik, Moh. Djamil. (Sgt)
Discussion about this post