
JURNALIS.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember turut ambil bagian dalam Forum Bisnis 2025 yang digelar oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember.
Kegiatan ini berlangsung di Aula PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Cabang Jember, Sabtu (5/7/2025), dengan mengusung tema “UMKM Bangkit, Jember Kuat, Pemanfaatan Teknologi AI dan Pembiayaan Inklusif untuk Ekonomi Rakyat.”
Forum tersebut menjadi wadah penting dalam mendorong pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang dihadiri langsung oleh Menteri UMKM Republik Indonesia, Maman Abdurrahman, serta Wakil Menteri Helvi Moraza.
Sejumlah agenda digelar dalam forum ini, di antaranya Business Competition, Business Matching, pengukuhan Duta Literasi Keuangan dari kalangan pelaku UMKM, serta sesi talkshow yang membahas peran pemerintah dan stakeholder dalam penguatan industri kreatif, kemudahan akses pembiayaan UMKM, dan potensi pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Hadir sebagai narasumber panel, Menteri UMKM, Kepala OJK Jember, Ketua HIPMI Jawa Timur, dan Vice President PT Bank Jatim memberikan pandangan strategis terkait penguatan UMKM di era digital.
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, organisasi pemuda seperti HIPMI, dan para pelaku UMKM untuk membangun fondasi ekonomi nasional yang kokoh dan tangguh.
“Sinergi ini sangat penting dalam menciptakan daya tahan ekonomi nasional yang lebih kokoh. Dalam situasi darurat seperti pandemi Covid-19, UMKM terbukti mampu menjadi tulang punggung yang menopang ekonomi ketika sektor-sektor besar mengalami penurunan drastis,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar UMKM tidak hanya dijadikan “bemper” saat krisis melanda, namun harus menjadi bagian inti dalam strategi pembangunan ekonomi nasional, baik di masa krisis maupun kondisi normal.

Sementara itu, Kepala OJK Jember, Mohammad Mufid, menjelaskan bahwa akses pembiayaan bagi pelaku UMKM kini semakin luas, tidak hanya melalui sektor perbankan tetapi juga lembaga keuangan non-bank, termasuk perusahaan pembiayaan dan skema securities crowdfunding di pasar modal.
“Pemanfaatan teknologi informasi, khususnya kecerdasan buatan (AI), juga menjadi salah satu upaya mendorong ekosistem digital pembiayaan UMKM,” jelas Mufid.
Ia menambahkan, OJK terus memperkuat peran kantor OJK di daerah melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI), yang menjadi salah satu prioritas utama tahun 2025.
Bentuk dukungannya antara lain melalui pendampingan menyeluruh kepada pelaku UMKM sejak pra-inkubasi, inkubasi, hingga pasca-inkubasi.
Dalam acara tersebut juga dilakukan pengukuhan Duta Literasi Keuangan berbasis komunitas dari kalangan pelaku UMKM, serta penyaluran pembiayaan secara simbolis sebesar Rp350 juta kepada kelompok UMKM.
Forum ini menjadi bukti nyata komitmen berbagai pihak dalam menggerakkan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.[sgt]
Discussion about this post