
Jurnalis.co.id – Program unggulan Bupati Jember Muhammad Fawait atau Gus Fawait, Gerobak dan Rombong Cinta, dipastikan akan direalisasikan pada akhir tahun 2025.
Kepastian itu disampaikan langsung Gus Fawait saat bertemu ratusan pelaku UMKM, PKL, dan wlijo dalam kegiatan Bunga Desaku (Bupati Ngantor di Desa Kelurahan) di Balai Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempurejo.
Di hadapan para pelaku usaha kerakyatan tersebut, Gus Fawait kembali menegaskan keberpihakannya kepada UMKM, PKL, dan wlijo yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.
Ia menyebut, saat Indonesia mengalami krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19, sektor inilah yang menjadi penyelamat perekonomian.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Jember berkomitmen untuk memberdayakan usaha kerakyatan melalui program konkret yang menyentuh langsung kebutuhan pelaku usaha kecil.
“Akan ada program, salah satunya Wlijo Cinta, para Wlijo akan diberi gerobak. Ke depan juga akan dibantu pelatihan dan lain sebagainya. Semoga bermanfaat semuanya,” ucap Gus Fawait dihadapan ratusan pelaku UMKM itu, Sabtu, (13/12/2025).
Komitmen tersebut diperjelas oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Kabupaten Jember, Dra Sartini, MM.
Ia menyebut Program Wlijo Cinta akan menyasar ribuan wlijo dan ratusan pedagang kaki lima (PKL) dengan dukungan anggaran yang cukup besar.
Program ini dialokasikan anggaran lebih dari Rp10 miliar. “Alokasinya 10 koma 7 miliar, yang mana penghitungannya antara rombong dengan gerobak beda harganya,” ujar Sartini.
Untuk memastikan program berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran, Diskopum Jember menggandeng tim pengawasan eksternal yang melibatkan Polres Jember dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember.
Tim tersebut melakukan pengawasan langsung terhadap proses pembuatan rombong dan gerobak di tiga workshop penyedia, yakni bengkel di Jalan Sumatra, Jalan MH Thamrin, dan Kelurahan Slawu. Dari hasil peninjauan, tim pengawasan menyatakan puas terhadap kualitas pengerjaan.
Rombong nantinya akan dibagikan kepada 2.300 wlijo yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jember. Saat ini, calon penerima masih menjalani proses verifikasi faktual agar bantuan benar-benar tepat sasaran.
Sementara itu, sebanyak 200 gerobak akan diberikan kepada PKL yang akan mengisi kawasan food street di Jalan Kartini, Jember kota.
Para calon penerima gerobak PKL sebelumnya telah mendapatkan pelatihan dari Diskopum Jember, mulai dari pengelolaan pembukuan sederhana, strategi mempertahankan pelanggan melalui pelatihan public speaking, hingga digital marketing.
Selain gerobak, PKL penerima program juga akan mendapatkan fasilitas cool storage guna mendukung kualitas produk dagangan mereka.
(Sgt)



















Discussion about this post