– Konferensi Kabupaten X Pengurus PGRI Kapuas Hulu masa bakti 2020 – 2025 digelar, Senin (9/8/2020). Konferensi yang dilaksanakan di Gedung MABM Kapuas Hulu ini mengangkat tema ‘Mewujudkan PGRI Sebagai Organisasi Profesi DNA Perannya dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Abad 21’.
Kegiatan yang dibuka Bupati Kapuas Hulu AM Nasir turut dihadiri Ketua Umum PGRI Kalbar H Samion H. AR beserta beberapa pengurus PGRI provinsi. Hadir pula Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu Razali, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu Petrus Kusnadi, Forkopimda, pengurus PGRI Kabupaten dan Kecamatan se Kapuas Hulu, kepala sekolah dan tamu undangan lainnya.
Ketua panitia kegiatan Wiluyo menyampaikan, digelarnya Konferensi Kabupaten X ini untuk pemilihan Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris serta pembentukan pengurus baru PGRI masa bakti 2020 – 2025.
“Peserta yang hadir merupakan utusan pengurus cabang PGRI se Kapuas Hulu berjumlah 46 orang, pengurus kabupaten 21 orang, dan utusan Provinsi 5 orang, ditambah badan penasehat, lembaga bantuan hukum dan konsultasi serta dewan kehormatan,” terang Waluyo.
Ditambahkan Ketua PGRI Kapuas Hulu Sunarko, PGRI Kapuas Hulu terus berupaya mendukung pemerintah daerah, khususnya dunia pendidikan.
“Untuk itu, PGRI sebagai mitra pemerintah daerah terus memaksimalkan program yang ada,” ungkap Sunarko.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PGRI Kalbar H Samion H. AR menilai bahwa PGRI Kapuas Hulu lebih berprogres dibanding daerah lainnya.
“Maka saya harapkan juga PGRI Kapuas Hulu dengan Pemda sebagai mitra, harus saling bersinergi,” harap Samion.
PGRI, kata Samion, harus mendukung program pemerintah. Ia menilai saat ini banyak yang harus dibenahi PGRI terkait dunia pendidikan.
“Terutama masalah tunjangan, tenaga honor dan sebagainya. Maka PGRI harus memberikan masukan kepada pemerintah dengan berbagai argumentasi,” kata Samion.
Mantan Rektor IKIP PGRI Pontianak ini juga menyinggung kondisi dunia pendidikan di tengah pandemi Covid-19. Ia menilai saat ini pembelajaran sistem Daring hasilnya sekitar 30 persen berhasil dan 70 persen dianggap tidak berhasil.
“Karena kita masih terbatas dengan infrastruktur telekomunikasi, jaringan internet belum sepenuhnya mendukung. Dengan sistem Daring ini soal kejujuran menjadi tantangan luar biasa, namun mau tidak mau kita harus ikut protokol kesehatan,” tuntasnya.
Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu AM Nasir berharap PGRI Kapuas Hulu tetap eksis dalam membangun dunia pendidikan di daerah.
“Organisasi PGRI ini strategis sekali, karena dari kecamatan sampai ke pusat ada. Untuk itu, kepada ketua terpilih nanti, itu merupakan pilihan anggota PGRI, sehingga bisa mengakomodir kepentingan-kepentingan guru, berjuang untuk kuota formasi CPNS dan lembaga PGRI,” harap Nasir.
Bupati menilai sebagai mitra, PGRI Kapuas Hulu dan Pemda selama ini selalu menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik.
“Semoga terpilihnya ketua dan pengurus PGRI nanti, bisa saling bekerja sama dalam mengembangkan organisasi, kemudian memajukan dunia pendidikan di Bumi Uncak Kapuas,” pungkas AM Nasir. (dRe)
Discussion about this post