JURNALIS.CO.ID – Para Alim Ulama, Habaib dan Pemuka Agama resmi melaporkan Win One ke Wali Kota Pontianak, Haji Edi Kamtono, Selasa (28/6/2022).
“Hari ini kami menyampaikan surat dari Pengurus Masjid, Ketua RT 01, RT 02 dan RT 04 di lingkungan Masjid As-Salam,” kata Ketua Harian Masjid As-Salam, Syarif Usman Alkadrie kepada wartawan usai bertemu Wali Kota Pontianak.
Laporan resmi elemen masyarakat disusun sebagai surat tuntutan. Dengan isi kandungan meminta Pemerintah Kota Pontianak menutup permanen “Cafe” Win One.
Surat permintaan penutupan Win One selamanya itu didukung dan ditanda-tangani oleh sejumlah Pimpinan Pondok Pesantren, Alim Ulama, Para Habaib dan Pemuka Agama di Kota Pontianak dan Kubu Raya.
“Ada 27 elemen masyarakat yang bertanda-tangan. Diantaranya Pimpinan Pondok Pesantren, Ustadz-ustadz dan Sultan Pontianak. Kami yang bertanda-tangan berharap Win One ditutup untuk selamanya,’ tegas Syarif Usman Alkadrie.
Kedatangan Elemen Masyarakat diterima langsung Haji Edi Kamtono di ruang kerja Wali Kota Pontianak. “Alhamdulillah kita disambut baik oleh Bapak Wali Kota. Beliau berjanji, masalah ini akan dibicarakan kepada jajarannya,” ungkap Syarif Usman.
Elemen masyarakat menyatakan, untuk selanjutnya pihaknya menyerahkan kepada Wali Kota Pontianak-sebagai orang yang bisa memberikan keputusan dan memiliki wewenang dalam perihal tersebut.
“Di sini kami memberi kesempatan untuk Wali Kota mengevaluasi. Mencari data dan fakta. Karena keputusan ini tidak bisa diambil dengan gegabah. Kami tidak memberi Pak Wali deadline waktu. Tapi kami akan mengawasi dan menanti,” lugasnya.
Dalam surat itu, elemen masyarakat juga memperingatkan Pemerintah Kota Pontianak untuk tidak membiarkan Win One beroperasional.
“Di dalam surat kita sudah tertuang. Bahwa selama proses ini, Cafe Win One tidak diharapkan buka seperti biasanya,” pesan Syarif Usman.
Menanggapi permintaan elemen masyarakat, Edi Kamtono berjanji tidak membiarkan Win One beroperasional. Bahkan Wali Kota membeberkan, bahwa hingga saat ini Win One sudah tidak beroperasi.
“Dalam pertemuan tadi, Pak Wali Kota menyampaikan Win One tidak boleh buka sampai ada keputusan pemerintah. Wali Kota akan bertanggung jawab soal itu,” demikian Syarif Usman. (dis)
Discussion about this post