JURNALIS.co.id – Tuntutan belum terpenuhi, unjuk rasa anggota Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Internasional Kijing terus berlanjut. Memasuki hari ke dua aksi demo, Kamis (07/07/2022) Kurang dari separuh anggota TKBM kembali memenuhi pintu masuk pelabuhan.
Diserbu 510 anggota TKBM Mitra Masa II Kijing, aktivitas keluar masuk kendaraan angkut di pelabuhan tersebut terhenti. Namun disesalkan, pihak Pelindo di Mempawah tidak ada yang menemui pendemo. Keberadaan pimpinan PT Pelindo di Mempawah raib entah kemana.
“Jika tuntutan kita belum jelas, maka selanjutnya kami akan kembali datang kesini untuk menyampaikan tuntutan itu,” kata Mahdi Ms, Ketua TKBM Mitra Masa II Kijing ditemui di sela-sela aksi demo.
Ditanya sampai kapan unjuk rasa akan digelar, Mahdi menegaskan hingga tuntutan mereka mendapat kejelasan.
“Kita siap melakukan aksi unjuk rasa ini sampai kapan pun. Sebab kita di sini bukan memaksakan kehendak, tapi kami merasa dizholimi, hak kami telah ‘dirampas’. Kesepakatan yang telah dibuat tiba-tiba berubah. Bongkar muat di Pelabuhan Kijing yang sebelumnya dipercayakan kepada Mitra Masa II, malah diberikan kepihak luar yakni PBM Tanjung Periuk Jakarta,” ketus Mahdi.
Aksi unjuk rasa yang dimulai sekitar Pukul 01.30 WIB itu berlangsung dalam suasana tertib. Sebelumnya, sempat petugas keamanan mempertemukan pihak pendemo dengan PT Pelindo. Namun pertemuan itu tidak membuahkan hasil, sebab pihak yang ditemui hanya petugas bongkar muat harian yang mengaku tidak tahu menahu dengan persoalan.
“Kita meminta dipertemukan dengan pihak yang berwenang di pelindo, terutama pimpinannya. Jika kita hanya dipertemukan dengan petugas harian mereka, itu tidak bisa menyelesaikan masalah dan tidak ada keputusan. Makanya kita tolak untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut,” ujar Ketua TKBM Mitra Masa II Kijing yang mengaku siap melakukan dialog kapan pun dengan pimpinan PT Pelindo.
Unjuk rasa anggota TKBM Mitra Masa II Kijing gelombang kedua yang digelar hingga menjelang magrib tersebut, kembali menyampaikan tuntutan yang sama. Mereka meminta ketegaskan dari KSOP dan TKBM Jasa Karya untuk segera menerbitkan surat rekomendasi kepada TKBM Mitra Masa II Pelabuhan Kijing, sebagai koperasi jasa tenaga kerja bongkar muat UPJ organik Jasa Karya di pelabuhan Terminal Kijing, berdasarkan rekomendasi dari KSOP Pontianak tertanggal 14 Mei 2019.
Pihak Mitra masa II juga meminta kepada TKBM Jasa Karya Pontianak untuk segera memberikan surat rekomendasi penunjukan kepada TKBM Mitra Masa II Pelabuhan Kijing serta Surat Perintah Kerja (SPK) untuk melakukan bongkar muat di Pelabuhan Internasional Kijing.
“Tuntutan kita jelas dan berdasar serta adanya bukti bukti yang kuat. Hari ini anggota kita ada 510 yang hadir, selanjutnya, kita akan terus mengelar aksi ini dan kita memiliki hampir 2 ribu anggota dan kita juga merencanakan akan membawa masa yang lebih besar lagi hingga ada kejelasan tuntutan kita,” imbuh Mahdi. (afy)
Discussion about this post