JURNALIS.co.id – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman dan General Manager PLN UID Kalbar, Wahyu Jatmiko melakukan penyalaan listrik di rumah warga penerima bantuan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Dusun Beringin, Desa Sungai Deras, Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Kamis (07/12/2023).
Melalui program BPBL di tahun 2023 ini pemerintah kembali salurkan bantuan pasang baru listrik sebanyak 125.000 rumah warga miskin yang tersebar di 32 provinsi. Sementara di Kalimantan Barat, ada 9.500 rumah yang tersebar di 10 Kabupaten/Kota, dan di Kabupaten Kubu Raya terdapat 2.992 rumah yang mendapat bantuan listrik gratis ini.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman dalam sambutannya mengatakan bahwa perjuangan untuk melistriki Kalimantan Barat adalah menjadi tugas dan tanggung jawab bersama. Menurutnya, anggaran pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kalbar dari tahun ke tahun terus meningkat.
Sampai saat ini sudah bertambah lebih kurang 350 desa yang sudah berlistrik PLN. Ini adalah hasil kerjasama Komisi VII DPR RI dengan PLN, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah melalui Ditjen Ketenagalistrikan.
“Program BPBL ini baru dua tahun berjalan, sebelumnya belum pernah ada. Ini wujud komitmen kami bersama pemerintah untuk memberikan bantuan fasilitas listrik gratis kepada masyarakat kurang mampu,” imbuh Maman.
Pemerintah melalui Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM pada tahun 2022 menargetkan 80.000 rumah tangga tidak mampu, sementara target di tahun 2023 ini 125.000 rumah tangga tidak mampu yang tinggal di daerah Terdepan, Tertinggal, dan Terluar (3T) yang menjadi sasaran program BPBL melalui APBN.
Rabuani (33), warga Dusun Beringin, Desa Sungai Deras, Kecamatan Teluk Pakedai, merasa beruntung dan bersyukur atas bantuan listrik gratis dari pemerintah ini. Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh harian lepas ini tak dapat menyembunyikan rasa harunya saat listrik dirumahnya dinyalakan.
“Selama kurang lebih tujuh tahun saya menumpang listrik dari rumah tetangga sebelah, itu pun hanya untuk lampu penerangan saja. Penghasilan sebagai buruh yang tidak seberapa, bagaikan mimpi bisa memiliki listrik di rumah sendiri,” ungkap Rabuani penuh haru.
Kini Ia dan keluarga kecilnya dapat menikmati listrik untuk berbagai keperluan, seperti menghidupkan kipas angin, mesin air, rice cooker, dan lain-lain.
“Terima kasih saya ucapkan kepada pemerintah atas bantuan listrik gratis ini. Kini kami bisa menikmati listrik di rumah sendiri. Anak-anak pun dapat dengan mudah belajar di malam hari,” ujar Rabuani.
Sementara itu, General Manager PLN UID Kalbar, Wahyu Jatmiko mengatakan dukungan PLN atas rencana pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu dimana salah satunya dengan pemerataan akses dan percepatan penyediaan tenaga listrik.
“Kami bersama dengan mitra kerja akan bergandengan tangan, bersinergi dan berkolaborasi dalam melaksanakan tugas mulia dari Kementerian ESDM melalui program BPBL ini,” ujarnya.
Diakui Jatmiko bahwa pada 25 November 2023 lalu, PLN telah menyelesaikan 105% program BPBL tahun 2023, yakni sejumlah 131.600 rumah dari target 125.000 rumah tangga tidak mampu.
Ia juga menyebutkan bahwa program BPBL ini merupakan bukti nyata dukungan Kementerian BUMN dalam mengejar target rasio elektrifikasi di Indonesia sebesar 100 persen.
“Melalui program ini, kami berharap dapat mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kami juga berharap, keberadaan listrik tidak hanya digunakan untuk keperluan konsumtif saja namun dapat juga untuk kegiatan produktif agar dapat menambah pendapatan keluarga,” imbuh Jatmiko. (hen)
Discussion about this post