JURNALIS.co.id – Kurangnya pasokan pupuk subsidi masih menjadi persoalan yang dihadapi petani di Kalbar. Dalam berbagai kesempatan, petani selalu mengeluhkan minimnya pupuk subsidi untuk mereka gunakan bertani.
Menyikapi persoalan ini, anggota DPRD Kalbar, Hendri Makaluasc meminta pemerintah mencari solusi atas persoalan ini. Petani katanya tidak akan mampu untuk membeli pupuk non subsidi yang harganya mahal untuk kebutuhan bertani mereka.
Hendri Makaluasc mengatakan, kelangkaan pupuk membuat petani mengeluh. Sebab, kebutuhan pupuk menjadi kebutuhan dasar petani untuk hasil panen yang lebih baik.
Namun karena kelangkaan pupuk, para petani tak berdaya. Walau seyogyanya pupuk non subsidi tersedia. Tapi harganya mahal.
“Mereka (petani) tak berdaya. Pupuk subsidi langkah, mau beli pupuk non subsidi harganya mahal,” kata Hendri Makaluasc kepada wartawan, Kamis (07/12/2023).
Belum lagi, kondisi perekonomian petani belum sepenuhnya pulih. Mereka masih tercekik dengan harga karet dan TBS atau Tandan Buah Segar yang belum stabil.
Untuk itulah, legislator Partai Gerindra ini mendorong pemerintah mencari solusi atas kelangkaan pupuk.
“Kita berharap ada solusi terbaik dari Dinas terkait mengatasi kelangkaan pupuk subsidi,” terangnya.
Hendri berharap pemerintah menambah alokasi pupuk agar terjadi kelangkaan. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan pupuk dengan mudah, dan dibarengi dengan harga yang terjangkau.
“Kalau harga pupuk tak terjangkau, maka petani tidak akan mendapatkan pupuk karena keterbatasan pendapatan,” pungkasnya. (lov)
Discussion about this post