JURNALIS.co.id – Bayi perempuan berusia 6 hari meninggal dunia pasca disuntik imunisasi di salah satu Puskesmas di Kota Pontianak.
Kepada JURNALIS.co.id, Pulin menceritakan bahwa cucunya lahir di Rumah Sakit Anugerah (RSA), Jalan Sungai Raya Dalam, Kabupaten Kubu Raya. Bayi lahir dalam keadaan normal dan dinyatakan sehat.
Pulin mengatakan pada hari ketiga, kulit si cucu terlihat menguning. Sang ibu membawa bayi ke RSA untuk konsultasi. Saat konsultasi di RSA, cucu Pulin tersebut langsung ditangani seorang dokter.
“Dokter menyampaikan bahwa cucu saya kekurangan ASI dan kurangnya terkena sinar matahari, namun kondisi cucu saya dalam keadaan sehat,” ungkap Pulin, Minggu (13/10/2024).
Pulin menyatakan ibu cucunya atau putri kandungnya menanyakan kepada dokter, apakah boleh diimunisas? Dokter membolehkan atau mengizinkan untuk diimunisasi. Pada Sabtu (12/10/2024) sekitar pukul 09.00 WIB, sang ibu membawa bayinya ke Puskesmas di Jalan Tani Makmur, Kecamatan Pontianak Selatan.
“Imunisasi yang diberikan, cucu saya disuntik pada tangan sebelah kanan dan kaki sebelah kanan. Kemudian ditetesi polio sebanyak dua kali,” ungkapnya.
Pulin menerangkan setelah disuntik imunisasi dan ditetesi obat polio, cucunya dibawa pulang. Di rumah, sang bayi diberi ASI. Cucunya pun masih menangis layaknya bayi-bayi.
“Bahkan sampai pukul 23.00 WIB, masih menerima ASI dan menangis. Setelah itu, cucu saya tertidur,” ucap Pulin.
Namun, tidurnya si bayi tidak seperti hari-hari sebelumnya. Bayi tertidur seperti tidak sadarkan diri. Hingga akhirnya pihak keluarga membawa si bayi ke RS Anton Soejarwo Pontianak untuk mengecek kesehatan, sekitar pukul 05.15 WIB.
“Pada pukul 05.30 WIB, dokter di Bhayangkara (RS Anton Soejarwo Pontianak) menyatakan cucu saya sudah meninggal dunia,” ungkap Pulin.
Dikatakan Pulin, saat itu pihak keluarga bertanya terkait dengan penyebab kematian cucunya. Dokter di RS Anton Soejarwo Pontianak menyatakan silakan tanyakan kepada dokter yang mengizinkan untuk imunisasi.
“Kami bingung kenapa setelah diimunisasi terjadi seperti ini. Sebelum imunisasi kami juga sudah konsultasi di rumah sakit tempat kelahiran, cucu saya sehat, dan kulit terlihat menguning dijelaskan dokter karena kekurangan terkena sinar matahari dan kurang ASI,” terang Pulin.
Pulin sempat menanyakan kepada yang pernah melakukan imunisasi untuk anak-anaknya. Dia mendapat penjelasan bahwa imunisasi dilakukan bertahap.
“Banyak yang bilang imunisasi dilakukan secara bertahap,” Pulin.
Pulin dan pihak keluarga berencana akan mencari tahu terkait penyebab meninggal cucunya tersebut, agar tidak menimpa bayi-bayinya lainnya di Kota Pontianak. (zrn)
Discussion about this post