– Pandemi Covid-19 berimbas pada daya beli masyarakat yang menurun drastis. Diperkirakan akan terjadi inflasi menjelang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.
“Kita harapkan deflasi tidak anjlok, inflasi diperkirakan naik sekitar 0,13 persen. Kita harapkan normal-normal saja,” jelas Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, usai rapat koordinasi High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak dalam rangka antisipasi inflasi menjelang Ramadan dan Idul Fitri melalui video conference di Ruang Pontive Center, Rabu (8/4/2020).
Baca juga: Pemkot Pontianak Diberikan Keleluasaan Adakan Barang/Jasa Tangani Covid-19
Dia menilai, penurunan daya beli masyarakat akan berimbas pada menurunnya harga beberapa komoditas. Hal itu juga sebagai dampak dari imbauan social distancing untuk menekan penyebaran Covid-19.
Seperti komoditas ayam dan daging sapi, mengalami deflasi karena sektor perhotelan, pariwisata, restoran dan rumah makan banyak tutup sementara usahanya. Sehingga konsumen sektor tersebut juga mengalami penurunan.
“Tentunya ini berdampak juga terhadap konsumsi komoditas ayam dan daging sapi,” imbuh Bahasan.
Terlebih harga ayam yang mengalami penurunan, sehingga dapat merugikan para peternak ayam. Untuk itu, pihaknya tengah mencarikan solusi terhadap anjloknya harga ayam di pasaran.
“Banyak karyawan yang terdampak akibat penurunan harga ayam tersebut,” ucapnya.
Baca juga: Hadang Corona, Pemkot Pontianak Tutup Kawasan Coffee Street
Bahasan berharap pasokan gula pasir bisa segera masuk ke Kalbar. Keterbatasan stok gula pasir menyebabkan terjadinya lonjakan harga di pasaran. Pemerintah pusat dalam waktu dekat akan mengimpor gula untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kita berharap itu bisa secepatnya terealisasi, diperkirakan pertengahan April ini sudah bisa masuk,” ujarnya
Sementara ketersediaan stok beras masih mencukupi. Penyediaan stok beras memang sangat dibutuhkan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Untuk itu, semua telah bekerja keras mulai dari jajaran Camat hingga Lurah untuk mengantar bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19,” ungkap Bahasan.
Oleh sebab itu, dirinya berharap pihak terkait dan stakeholder selalu memantau ketersediaan komoditas tersebut. Dirinya menyebut, hingga saat ini indikasi gejolak harga belum terlihat. Namun diakuinya harga gula dan bawang mengalami kenaikan
Bahasan mengatakan, untuk ketersediaan gas dan BBM berdasarkan keterangan dari Pertamina, tidak ada kendala. Bahkan menjelang Ramadan dan Idul Fitri, dikatakannya tidak ada kondisi yang signifikan.
“Ketersediaan stok dari Pertamina bisa mencapai hingga Juli,” tutup Bahasan. (m@nk)
Discussion about this post