– PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) kembali akan melakukan karantina terhadap KM Bukit Raya, pasca-dua Anak Buah Kapal (ABK) dinyatakan reaktif Covid-19. Sedangkan 83 kru KM Bukit Raya lainnya sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
Rapid test dilaksanakan di Pelabuhan Pontianak, Sabtu (18/4/2020). Setibanya kapal di Pelabuhan Pontianak, bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melaksanakan penyemprotan kapal dengan disinfektan. Serta melakukan pengecekan kesehatan dan rapid test bagi seluruh kru kapal.
“Berdasarkan hasil yang diterima, terdapat dua orang kru yang reaktif terhadap hasil rapid diagnostic test (RDT), sedangkan 83 kru lainnya teridentifikasi sebagai orang dalam pemantauan (ODP),” kata Kepala Kesekretariatan PT Pelni, Yahya Kuncoro dalam keterangan tertulis.
Saat ini, kata dia, kedua kru tersebut telah dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Sedangkan 83 lainya menjalani isolasi mandiri secara terpisah di atas kapal.
Sedangkan seorang ABK KM Bukit Raya yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berdasarkan pelaksanaan rapid test oleh KKP Tanjung Pinang, manajemen telah menerima hasil pemeriksaan swab pada Jumat (17/4/2020). Hasilnya yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19.
“ABK tersebut saat ini telah mendapatkan perawatan medis oleh rumah sakit di Tanjung Pinang sejak Sabtu lalu (11/4/2020). Manajemen pun terus memantau perkembangan kesehatan yang bersangkutan,” terangnya.
Baca juga:Â Dinkes Kalbar Tes PCR Mulai Senin, Kapasitas 75 Orang per Hari
KM Bukit Raya akan dikarantina dan portstay di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama kapal menunggu di pelabuhan, sesuai dengan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, seluruh kru kapal akan menjalani isolasi mandiri. Pengawasan ketat akan dilakukan dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Untuk kondisi saat ini, manajemen juga terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator terkait penyesuaian trayek kapal.
“Kami juga telah menginstruksikan kepada seluruh cabang dan petugas kapal untuk dapat standby bila sewaktu-waktu kapal dioperasikan karena kapal-kapal kami juga melayani muatan logistik,” tutur Yahya.
Sebagai informasi, seluruh kapal putih (kapal penumpang) milik PT Pelni juga dioperasikan untuk mengangkut sejumlah muatan logistik menuju wilayah di Indonesia.
KM Bukit Raya adalah salah satu kapal milik PT Pelni dengan kapasitas 1000 pax. Kapal tersebut melayani rute Tg.Priok – Blinyu – Kijang – Letung – Tarempa – Natuna – Midai – Serasan – Pontianak – Surabaya – Pontianak – Serasan – Midai – Natuna – Tarempa – Letung – Kijang – Blinyu – Tanjung Priok.
Perusahaan secara aktif melakukan peningkatan pengawasan terhadap kesehatan seluruh petugas kapal. Sebelumnya, dalam menghadapi pandemi Covid-19 seluruh petugas kapal telah diinstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan. Menjalankan seluruh SOP Kesehatan sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terkait penanganan COVID-19.
Manajemen juga telah melengkapi seluruh petugas kapal dengan APD serta membekali multivitamin sebagai upaya dalam meningkatkan imunitas para ABK.
“Demi keamanan dan kenyamanan bersama serta guna meminimalisir interaksi antara petugas dengan penumpang, maka manajemen akan menerapkan kebijakan bagi penumpang untuk diberikan akses pada deck tertentu saja,” ucap Yahya.
Selain itu, sebagai salah satu upaya dalam meminimalisir penyebaran Covid-19, manajemen juga mewajibkan seluruh calon penumpang untuk dapat menyertakan surat keterangan sehat yang dikeluarkan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fayankes) setempat.
Selain itu, sejalan dengan kebijakan pemerintah, mulai 12 April 2020 PT Pelni mewajibkan seluruh penumpangnya untuk menggunakan masker selama berada di atas kapal. Pelni juga secara konsisten akan melakukan pengukuran suhu tubuh bagi seluruh penumpang sebelum naik ke atas kapal.
Baca juga:Â Pasutri Positif Corona, Riwayat Perjalanan ke Sulsel
Perusahaan juga melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh kapalnya secara berkala. Kemudian menerapkan physical distancing bagi para penumpang dengan mengatur jarak antar penumpang sejauh 1 – 2 meter. Baik itu pada nomor bed maupun saat mengantre makan.
Begitu pula dengan hand sanitizer, telah disediakan pada setiap dek penumpang dan. Sabun cuci tangan di setiap toilet. Kemudian pemberian masker bagi penumpang yang sakit di tengah perjalanan, serta mengimbau mengenai kesehatan melalui pengeras suara setiap tiga jam.
Manajemen juga telah mengambil keputusan untuk menjual tiket maksimal 50 persen dari kapasitas seat terpasang untuk masing-masing kapal dan efektif sejak 4 April 2020. Hal tersebut dilakukan agar physical distancing bagi penumpang dapat terlaksana selama perjalanan. Sebagaimana surat dikeluarkan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut perihal Optimalisasi Operasi Kapal PSO Penumpang dan Perintis di Masa Karantina Wilayah Akibat Covid-19.
PT Pelni sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang. Menyinggahi 83 pelabuhan dan melayani 1.100 ruas.
Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah T3P dimana kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas. (m@nk)
Discussion about this post