– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Rumas Sakit (RS) Fatima, Kamis (23/4/2020). Bantuan diserahkan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Ketapang, H Farhan.
Bantuan berupa 50 pcs coverall jumpsuit (baju pelindung), 50 pcs masker dan 100 pcs hand gloves (sarung tangan) tersebut diterima Direktur RS Fatima, Dr Margaret Indah.
Sekda Ketapang, Farhan mengatakan bahwa penyaluran bantuan APD untuk RS Fatima merupakan bentuk perhatian dan komitmen Pemda dalam upaya memberikan dukungan terhadap penanganan wabah Covid-19.
“Bantuan APD ke RS Fatima baru bisa disalurkan hari ini. Mudah-mudahan di kesempatan lain, jika APD pesanan datang bisa kita salurkan lagi,” kata Farhan kepada awak media.
Baca juga:Â Positif Covid-19 Ketapang Bertambah, Rustami: Jangan Panik, 98 Persen Bisa Sembuh
Menurut dia, APD menjadi penting bagi para tenaga medis dan perawat di tengah pandemi Covid-19, tentu Pemda akan tetap memperhatikan untuk diberikan bantuan kembali.
“Demikian juga bantuan APD dari Corporate Social Responbility (CSR) perusahaan ke Pemda, semua akan dibagi,” ucap Mantan Kepala Bappeda Ketapang ini.
Selain RS, Pemda juga akan menyalurkan bantuan APD ke seluruh Puskesmas yang ada di Ketapang. Penyalurannya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketapang.
“Karena Puskesmas di bawah Dinkes, maka merekalah yang membagi APD secara marata. Namun, ada Puskesmas prioritas, misalnya yang berada di kecamatan perbatasan,” jelas Farhan.
Baca juga:Â Penanganan Corona, Pemkab Ketapang Anggarkan Rp 47,183 Miliar
Sementara itu, Direktur RS Fatima, Dr Margareta Indah mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan pemerintah Ketapang. Ia menilai, bantuan merupakan bentuk support dan semangat bagi pihaknya selaku institusi swasta pelayanan kesehatan.
“Bantuan ini menjadi penyemangat tersendiri bagi kami, baik di management maupun di pelayanan medis. Kami merasa didukung dan ikut dibantu melindungi diri dalam memberi pelayanan,” ucapnya.
Untuk kebutuhan APD di RS Fatima sendiri, dia memprediksi cukup sampai dua bulan kedepan. Namun sebagai upaya persiapan, APD tetap harus disiagakan.
“Berdasarkan perhitungan data logistik terakhir, dalam waktu dua bulan kami rasa sudah cukup. Tapi tetap harus menyiagakan, sebab kita tidak tahu pandemi ini berlangsung berapa lama,” tuturnya. (lim/*)
Discussion about this post