– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang bersama Forkopimda melakukan langkah antisipasi berkaitan dengan pandemi Covid-19. Pasalnya, menurut Wakil Bupati Sintang, Askiman, saat ini suasana di kabupaten tersebut sudah mencekam.
Wabup mengatakan antisipasi yang dilakukan dibagi menjadi empat zona. Pertama, zona sektor perkotaan. Kedua, zona sektor kawasan perbatasan. Ketiga, zona sektor eks transmigrasi. Keempat, zona sektor terdampak sosial dan ekonomi.
“Itu yang kita harus antisipasi berikan pemahaman terkait pencegahan dan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sintang,” terang Askiman saat memimpin Rapat Koordinasi Bersama Kepala Desa dan BPD se-Kecamatan Binjai Hulu, yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Binjai Hulu, Senin (11/5/2020).
Rakor dalam rangka penanggulangan dampak dan pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah Kecamatan Binjai Hulu turut dihadiri Wakapolres, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Sintang. Askiman juga meminta kepada para Kepala Desa untuk dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat sepulang dari kegiatan Rakor ini.
“Saya pesankan kepada para Kepala Desa , sehabis kegiatan ini, lakukan rapat dengan masyarakat, berikan penjelasan kepada masyarakat terkait Covid-19,” pintanya.
Dengan adanya penjelasan dari para Kades, diharapkan masyarakat tidak ketakutan yang membuat suasana menjadi mencekam dan mengerikan. Jangan ada muncul rasa kebencian terhadap orang yang terjangkit Covid-19. Karena itu akan menimbulkan kesenjangan sosial.
Askiman juga menyampaikan kepada seluruh Kades dan BPD yang hadir agar senantiasa menjaga imunitas tubuh diri sendiri untuk melawan Covid-19. Mengingat, sampai hari ini Covid-19 belum ada obatnya.
“Salah satu cara supaya bisa sembuh dari Covid-19 adalah dengan cara kuatkan imunitas tubuh atau antibodi kita untuk melawan Covid-19 ini, dan juga senantiasa selalu beribadah kepada Tuhan,” pesannya.
Baca juga: Di Tengah Corona, Bupati Sampaikan Pidato Harjad Sintang Secara Virtual
Kemudian, terkait permasalahan bantuan sosial di tingkat desa, Wabup minta harus dibagikan merata. Jangan salah sasaran saat dilakukan pendataan.
“Saya sampaikan persoalan bantuan sosial, karena sering terjadi banyak data yang error untuk Bansos ini,” tukasnya.
Askiman menjelaskan, patokan pihaknya memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) harus memenuhi 14 kriteria. Paling tidak bisa memenuhi 9 kriteria tersebut baru bisa memenuhi BLT.
“Jangan ada rekayasa data, harus ada pemerataan BLT, berikan kepada orang yang tidak mampu,” imbuh Wabup.
Camat Binjai Hulu, Kusnidar mengatakan kecamatan yang dipimpinnya sudah membuat dan memberikan edaran terkait pencegahan Covid-19 ke desa-desa. Edaran tersebut sebelum terbitnya Surat Bupati terkait pencegahan Covid-19.
“Kami di kecamatan sudah melakukan edaran pencegahan kepada seluruh desa, dan mungkin kami paling awal mengeluarkan edaran,” ucapnya.
Dikatakan Kusnidar, hal itu dilakukan lantaran pihaknya memahami bahwa Binjai Hulu merupakan salah satau kecamatan penyangga Kabupaten Sintang. Selain itu, di Binjai Hulu terdapat eks transmigrasi, sebagai alur keluar masuk orang.
“Sehingga sangat rentan sekali, maka kami sudah mengeluarkan edaran tersebut,” sebutnya.
Pemerintah Kecamatan bersama Forkopimcam juga sudah lakukan penyampaian secara massal melalui media langsung kepada masyarakat yang diprakarsai oleh Puskesmas, kecamatan, Polsek, dan Koramil.
“Kita keliling desa-desa, dokter dan tim kesehatan sudah bersosialisasi ke- desa-desa untuk memberikan pemahaman terkait pecegahan Covid-19 ini,” ujarnya.
Baca juga: Guru Garis Depan Sintang Sisihkan Gaji Bantu Warga Terdampak Covid-19
Tak hanya itu, Polsek dan jajaran lainnya juga sudah menertibkan pelaku usaha yang melanggar aturan ditetapkan pemerintah. Artinya, kata dia, peringatan sejak dini sudah dilakukan Kapolsek dan jajaran membantu untuk menertibkan warung-warung dan toko yang menyalahi protokol.
“Sampai saat ini pelanggaran yang dilakukan sudah berkurang, kemudian juga kami lakukan pada tempat-tempat ibadah, paling tidak kita harus tetap mewaspadai semua ini,” tuturnya.
Kusnidar melaporkan bahwa di seluruh desa yang ada di Kecamatan Binjai Hulu sudah dibentuk Posko Covid-19. Ada 11 desa. 2 desa berada diseberang. Yakni Desa Empaka Kebiau Raya dan Desa Ampar Bedang, semuanya sudah ada Posko Covid-19. Tinggal Desa Simba saja yang belum ada Posko.
“Saya harap dibentuk segera Posko tersebut untuk mengontrol pencegahan Covid-19 di Kecamatan Binjai Hulu,” pungkasnya.
Terkait data Covid-19 di Kecamatan Binjai, Kusnidar menyampaikan bahwa masyarakat telah sadar untuk melaporkan diri. Berdasarkan data terakhir di Posko dan Puskesmas sampai tanggal 9 Mei 2020 yang sudah melaporkan diri atau didata langsung sudah 210 orang. Mereka ini bukan terdampak, tetapi yang sudah melapor darimana dan kemana.
“Kemudian ada 167 orang dalam pemantauan, tetapi sudah selesai 14 hari lewat. Artinya Posko kita berjalan dengan baik, dan diharapkan dapat berjalan dengan proaktif lagi,” ungkapnya.
Sedangkan terkait dengan BLT, di Kecamatan Binjai Hulu sudah ada satu desa yang sudah selesai dibagikan. Total penerima BLT di Binjai Hulu meliputi 11 desa. Tetapi hanya 7 desa yang sudah terverifikasi datanya. Sementara 4 desa masih membuat jadwal pendataan ulang.
“Untuk 7 desa tersebut ada 315 Kepala Keluarga penerima BLT. Satu desa yang sudah tuntas menyalurkan BLT kepada masyarakat, yakni Desa Sungai Risap,” tuntasnya. (m@nk)
Discussion about this post