– Pasien positif Covid-19 asal Kabupaten Sanggau, Yohanes Andriyus Wijaya dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan swab, Minggu (17/5/2020). Sebelumnya pria yang menjabat Direktur PDAM Tirta Pancur Aji Sanggau itu dirawat selama 59 hari di ruang isolasi khusus RSUD Ade M Djoen Sintang.
Bupati Sanggau Paolus Hadi mengucap syukur atas kembalinya Andriyus yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Karena sebelumnya yang bersangkutan sudah menjalankan seluruh rangkaian prosedur kesehatan dan perawatan.
“Kemarin Plt Kepala Dinas Kesehatan yang langsung menjemputnya. Selamat kembali ke Sanggau dan sehat selalu,” katanya, Senin (18/5/2020).
Pria disapa PH ini juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sintang beserta seluruh jajaran Dinas Kesehatan, perawat, para dokter yang sudah merawat Andriyus.
“Sebagai masyarakat Sanggau, tentu ini memberi semangat bagi kita semua bahwa pasien yang positif bisa sembuh,” ujarnya.
Baca juga: Direktur PDAM Sanggau, Pasien Corona Pertama yang Sembuh di RSUD Sintang
Kendati sudah sembuh, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sanggau ini berharap Andriyus tetap melanjutkan prosedur kesehatannya. Selama 7 hari pria 55 tahun itu tidak boleh ketemu dengan siapa pun. Sampai 14 hari baru diperbolehkan untuk mulai berkerja.
“Untuk instansi dimana beliau berkerja nanti kami akan lakukan sosialisasi, termasuk saya sudah meminta seluruh pegawai di sana juga nanti di rapid test,” ucapnya.
Bupati menjelaskan sudah banyak pengalaman pasien sembuh dan tidak ada masalah apa-apa lagi. Semoga keluarga tetap memberi semangat dan semua tentu juga harus saling mendukung.
“Saya meminta setiap orang untuk kesadaran masing-masing untuk patuh, karena imbauan pemerintah dari pusat sampai ke daerah itu sama. Sehingga harapan saya tidak ada lagi orang yang selalu memperdebatkan, karena kesehatan itu bisa dijaga dari diri kita sendiri dan tentu lingkungan,” terangnya.
Baca juga: Pos Terpadu Simpang Sosok Antisipasi Covid-19
Untuk berikutnya akan melakukan rapid test supaya dapat menemukan kepastian ada tidak yang reaktif. Sehingga ada perlakuan yang harus dijalani.
“Hari ini kita sudah rapid test 2.205 orang dan yang reaktif itu ada 173 orang. Dan sudah diswab 105 orang, nah belum swab ini masih ada 68 orang,” ungkapnya.
Saat ini, kata Bupati, pihaknya masih memiliki stok 1.900 rapid test. Mulai hari ini sudah diagendakan ada yang dirapid test lagi dan dilakukan dibeberapa instansi pemerintah yang melaksanakan WFT. Tapi yang pelayanan publik.
“Lalu juga di lingkaran Forkopimda, kita harus mengecek juga karena selalu berhadapan dengan berbagai pihak,” sebutnya.
Kemudian nanti ada seleksi dibeberapa kecamatan. Mungkin di pasar diperlukan cek juga.
“Nanti spontan saja, tapi tetap harus ada stok untuk orang-orang yang ODP. Yang memang nanti punya gejala, jangan sampai kita tidak punya stok untuk rapid test. Stok kita rencanakan dari APBD kita untuk penanganan Covid-19 ini kita mau membeli 10 ribu rapid test,” tuturnya.
Dikatakanya, dari 15 kecamatan, terdapat reaktif di 13 kecamatan. Tinggal dua yang belum yaitu Kecamatan Sekayam dan Toba. “Dan saya berharap tidak ada,” lugasnya.
Bupati berharap mudah-mudahan yang reaktif tidak akan menambah untuk yang positif. Kepada yang reaktif dianjurkan supaya dalam proses mereka isolasi mandiri. Pihaknya akan kawal melalui dinas maupun Puskesmas supaya memperhatikan mereka dipastikan tidak kemana-mana.
“Dan juga selalu menjaga pola makan yang sehat,” tutup Bupati. (faf)
Discussion about this post