– Wacana untuk membuat Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) di Kabupaten Sintang hingga kini belum terwujud. Padahal wacana tersebut sangat didamba-dambakan masyarakat pekerja penambang emas, agar mereka dapat bekerja dengan tenang tanpa khawatir dengan apa pun.
Hal tersebut diakui Perwakilan masyarakat pekerja tambang emas di Kabupaten Sintang, Asmidi. Ia mengatakan bahwa banyak sekali masyarakat Kabupaten Sintang yang mengantungkan hidup keluarga mereka dari pekerjaan ini.
“Di Kabupaten Sintang banyak sekali masyarakat yang mengantungkan hidup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka sehari-hari dari menambang emas. Hal itu dikarenakan untuk bekerja lainnya kondisi seperti ini sangat sulit,” ujarnya, Kamis (9/7/2020).
Ia menilai, kondisi seperti saat ini karet dan sawit yang sudah tidak bisa diandalkan lagi karena memang sedang anjlok, sehingga tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Makanya dari menambang emas inilah kebutuhan hidup dapat terpenuhi.
“Anak-anak kami bisa sekolah sampai kuliah, itu karena apa. Karena dari kerjaan menambang inilah kami mendapatkan rezeki. Jadi harus dimengerti juga kenapa sampai saat ini kami masih melakukan pekerjaan ini,” katanya.
Asmidi mengatakan, kalau tidak dibolehkan lagi menambang emas sebelum ada WPR, bagaimana nasib para pekerja dan keluarga mereka, mau makan apa mereka. Makanya sebelum ada solusi yang benar-benar jitu diberikan oleh pemerintah, ia harapkan pekerjaan ini biarlah tetap dilakukan tanpa adanya tekanan dari pihak manapun.
“Sebelum ada solusi, biarkan kami bekerja dulu. Karena kami semua ini tulang punggung keluarga. Jangan biarkan anak kami sampai putus sekolah atau putus kuliah gara-gara kami tidak bekerja lagi,” pintanya.
Lagipula, kata Asmidi, bahwa pekerjaan ini sudah dilakukan turun temurun dari zaman nenek moyangnya dulu. Jadi wajar apabila mereka para pekera mencari rezeki dengan mempertahankan kearifan lokal yang sudah ada sejak dulu kala. (pul)
Discussion about this post