– Di era milenial saat ini, anak muda perlu menanamkan jiwa kepemimpinan yang luar biasa, terutama dalam menghadapi perubahan di masa depan.
Tak hanya hanya itu, pemuda terus berinovasi dan ciptakan aksi, karena pemuda merupakan pemimpin yang membuat perubahan nyata hingga menjadi tingkatan dan menciptakan sebuah gerakan ide dan gagasan untuk perubahan.
“Karena perkembangan teknologi yang sangat cepat dari tahun ke tahun membuat resapan teknologi ke pemuda dan penting untuk memiliki jiwa leadership yang tangguh agar tidak tertinggal dan terjatuh,” kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat menjadi pembicara Kelas Kepemimpinan Mahasiswa yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Pontianak di gedung konferensi Ruang Theater 2, Sabtu (26/06/2021).
Bupati menilai, untuk menjadi seorang pemimpin, setiap anak muda harus berani menancapkan diri dan mempunyai visi. Karena setiap orang merupakan calon pemimpin, minimal pemimpin di dalam lingkungan rumah tangganya. Selain itu, pemimpin juga harus memiliki lima kecerdasan di antaranya kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan kecerdasan bahagia.
“Sering kita lihat, menjadi suatu hal yang bisa mempengaruhi dalam keseharian dan pergaulan, karena hal ini juga akan membuat imajinasi kita berpikir. Sebab berpikir itu akan membuat kita bisa melakukannya, terutama bisa beradaptasi sehingga di situlah awal kita berinisiatif,” ucapnya.
Menurut Muda, sosok pemimpin yang ideal itu harus ada upaya perjuangan dan harus menumbuhkan daya juang tinggi. Karena kebanyakan terjadi di dalam faktor internal yang dimulai sejak kecil sampai berumah tangga dan keluarga yang akan memperkuat daya juang seseorang.
“Hal ini juga satu di antara yang perlu kita pahami kalau kondisi itulah dinamika dan terus mengalami perubahan,” ujarnya.
Muda menuturkan, untuk menjadi calon pemimpin, generasi muda harus berani menjebak dirinya untuk berpikir menjadi pemimpin, meski terlihat ekstrem, terutama menjebak seseorang secara positif.
“Menjadi seorang pemipin harus memiliki akar yang kuat supaya kita tidak hanya mengandalkan pencitraan saja, namun hal paling terpenting itu jangan sampai kita hanya melihat ini untuk hal-hal yang bersifat sementara dan menjadi solusi permanen dikejar,” paparnya.
Bupati Muda menjelaskan, selain itu seorang pemimpin juga harus berpikir solutif yang wajib dikembangkan sebagai cara berpikir setiap pemimpin. Karena selama ini banyak permasalahan di permasalahkan lagi, sehingga tidak ada solusi yang diberikan. Karena masalah itu lebih banyak dimasalahkan lagi.
“Untuk itulah diperlukan sosok pemimpin yang berpikir solutif, mencari solusi, cari ide cerdas dan cari terobosan supaya bisa melipat ruang dan waktu serta energi agar bisa dikejar solusinya,” jelas Muda.
Sementara itu, Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi menilai, setiap generasi muda juga harus memiliki target yang harus dicapai. Karena dalam hidup setiap orang juga harus memiliki target, kapan target selesai kuliah, usia berapa target menikah dan kapan target bekerja.
“Itu semua merupakan ekspektasi kita, tapi hal ini bukan bagian dari target seoarang pemimpin karena untuk mencapai target menjadi seorang pemimpin itu harus terus berkelanjutan dan sebagai pemimpin baru di kabupaten Sambas, tentunya saya pribadi mencobanya dari hari ke hari,” kata Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi. (sym)
Discussion about this post