– Sembilan orang anggota Mapala IAIN Pontianak selamat dari longsor yang terjadi di Gunung Loncet. Padahal jarak tenda mereka tidak jauh dari lokasi longsor, yakni sekitar 15 hingga 20 meter. Kejadian Rabu (14/07/2021) sekitar pukul 03.00 WIB membuat kesembilan mahasiswa tersebut harus melorot (turun) untuk menghindari kemungkinan buruk.
“Pada saat terjadi longsor, kebetulan ada mahasiswa dari IAIN Pontianak yang sedang melakukan kegiatan Mapala di Gunung Loncet. Beruntung mereka dapat selamat dari longsor tersebut,” kata Lurah Anjongan, Tan Iskak SE.
Diceritakan Tan Iskak sebagaimana dikisahkan salah seorang peserta Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) IAIN Pontianak, saat kejadian mereka sedang melaksanakan KPLK (Kegiatan Pendidikan Lanjutan Kemapalaan) di Bukit Loncek. Sedang beristirahat di tenda saat guyuran hujan, mereka mendengar dentuman keras. Mereka mengira itu suara petir, namun setelah dilihat, ternyata tanah yang tidak jauh dari mereka longsor.
Atas kejadian tersebut, mereka langsung bergegas mengemasi barang-barang dan mengulung tenda. Merekapun bergegas turun dari gunung berlindung ke rumah warga.
“Dengan kejadian longsor, mereka mengakhiri kegiatan dan sudah kembali ke Pontianak,” ungkapnya.
Lurah Anjongan ini juga sudah meminta bagi warga yang beraktivitas di bukit yang ada di Anjongan untuk sementara menghentikan kegiatan. Sebab dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.
“Sekarang ini lagi musim buah durian, rambutan mangis dan lain lain. Mengingat kondisi tanah yang tidak stabil akibat diguyur hujan, kita mengimbau agar warga yang beraktivitas di kebun durian atau pekerjaan di atas bukit untuk sementara menghentikan kegitan hingga kondisi membaik. Imbauan ini kita sampaikan agar tidak terjadi korban jiwa atau kejadian tidak diinginkan lainnya,” tuntas Tan Iskak. (afy)
Discussion about this post