
– Tokoh masyarakat Sanggau Abdul Rahim menyayangkan hasil pekerjaan proyek pembangunan drainase di tanjakan Semboja, Kelurahan Bunut, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau. Pasalnya, ia menilai pengerjaannya terkesan asal jadi.
“Saya melihat pekerjaan drainase di tanjakan Semboja sampai ke bawah dekat SMA Negeri 1 itu beberapa kali bongkar pasang. Padahal ini proyek negara, tapi pekerjaannya sangat tidak rapi, terkesan asal-asalan,” ujarnya, Jumat (17/09/2021).
Rahim menyampaikan, secara kasat mata pekerjaan itu sangat tidak enak dipandang. Mengindikasikan kalau ada yang tidak beres dalam pengerjaannya.
“Kita minta instansi terkait dan pengawasan terhadap pekerjaan itu benar-benar dilaksanakan secara maksimal. Jangan hanya melihat sepintas, tapi sampai proses pekerjaan itu berjalan baik,” harap Rahim.
Kepada aparat penegak hukum (APH), Rahim juga meminta agar pekerjaan tersebut diawasi. APH perlu juga mempertanyakan dan menegur jika ada kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai.
“Jangan sampai pekerjaan sudah selesai, lalu ada yang tidak beres, baru dilakukan pembinaan,” selorohnya.
Ia juga meminta pelaksana pekerjaan drainase di jalan nasional tersebut tidak menyimpan material proyek sembarangan. Jangan menumpuk material di parit.
“Kalau hujan ya saluran drainase pasti tersumbat, air meluap dan kemudian rumah warga di bawahnya banjir lagi. Jadi tolong diperhatikan juga masalah ini,” lugas Rahim.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Sanggau John Hendri saat dikonfirmasi mengatakan, proyek drainase Semboja itu dikerjakan oleh Satker APBN Kementerian PUPR.
“Saya belum bisa memberikan penjelasan lebih rinci terkait pekerjaan tersebut. Kalau panjangnya, anggarannya tidak hapal, saya masih ada rapat, nanti saya tanyakan dulu ke PPK-nya,” singkatnya. (DD)
Discussion about this post