
– Dituding telah menerbitkan pemberitaan bohong dan misinformasi terkait citra Aljazair baru-baru ini, Kantor Berita AFP yang berada di Aljazair terancam akan ditutup oleh pemerintah setempat.
Dilansir dari Republika.co.id, Aljazair pada Rabu, mengancam akan mencabut akreditasi kantor berita Prancis itu atas “kampanye permusuhan yang fatal”.
Hal itu menyusul–dimana pada Selasa sebelumnya, AFP menerbitkan sebuah laporan tentang imigrasi rahasia dan ilegal antara Aljazair dan Spanyol, mengutip orang-orang yang diduga mengatakan bahwa mereka “lebih baik mati di laut daripada tinggal di Aljazair”.
Pernyataan pada Rabu itu juga menuduh AFP melakukan “kebohongan dan misinformasi” yang bertujuan untuk mendistorsi citra Aljazair dengan liputannya baru-baru ini, serta menyajikan agenda dan lobi kebencian terhadap negara Afrika Utara itu.
Ketegangan meningkat antara Aljazair dan Prancis bulan lalu menyusul pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dipandang oleh banyak warga Aljazair sebagai penghinaan. Aljazair pun menanggapi dengan menarik duta besarnya di Paris dan melarang pesawat militer Prancis menggunakan wilayah udara Aljazair pada 3 Oktober.
Sebagai reaksi lebih lanjut terhadap meningkatnya ketegangan, tiga kementerian Aljazair mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menggunakan bahasa Prancis dalam publikasi resmi mereka.
Sebagai informasi, Aljazair menghabiskan 132 tahun di bawah kekuasaan kolonial Prancis dan berhasil memperoleh kemerdekaan pada 1962. (Red)
Discussion about this post