JURNALIS.co.id – Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Melawi menggelar seminar dan workshop kefarmasian, Sabtu (14/05/2022) di Aula Kantor Bupati Melawi. Kegiatan itu dibuka Sekretaris Daerah Melawi Paulus.
Kegiatan dihadiri sejumlah OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Melawi, Pengurus PAFI Kalimantan Barat, PAFI Melawi, serta Organisasi Kesehatan dan para pemilik sarana toko obat di Melawi.
Sekda Paulus mengungkapkan dalam menjalankan pemerintahan di Kabupaten Melawi untuk lima tahun ke depan, Pemerintah Daerah berkomitmen untuk mewujudkan misi pembangunan di antaranya meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat.
“Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi bapak/ibu para pengurus PAFI Kabupaten Melawi yang telah berusaha melaksanakan kegiatan workshop kefarmasian ini. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ungkapnya.
Salah satu yang dibahas dalam workshop tersebut yakni penggunaan sistem aplikasi Sitim Informasi, Monitoring dan Pembinaan (SIMONA) yang ada di sarana fasilitas pelayanan kefarmasian. Aplikasi itu memiliki fungsi dan manfaat penting dalam kemudahan dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pembinaan kepada setiap sarana kefarmasian maupun toko obat yang ada di Kabupaten Melawi.
“Workshop penggunaan sistem aplikasi SIMONA ini sangat bermafaat. Karena dapat memberikan bekal kepada tenaga kesehatan dan Pemkab Melawi dalam menyediakan akses data yang akurat dan akuntabel terkait dengan perizinan pada fasilitas pelayanan kefarmasian di Kabupaten Melawi. Oleh karena itu para peserta diharapkan dapat mengikutinya dengan serius,” terang Paulus.
Ketua Panitia Seminar dan Workshop, Tuti menyampaikan kegiatan ini digelar dengan tujuan menjamin kesesuaian regulasi dengan praktik pekerjaan kefarmasian di Fasyankes khususnya toko obat, meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, juga meningkatkan akses ketersediaan, keterjangkauan pelayanan farmasi yang bermutu.
“Menjamin keamanan pasien serta memudahkan Dinas Kesehatan melakukan monitoring terhadap fasilitas pelayanan kefarmasian yang ada di wilayah kerja melalui aplikasi SIMONA,” paparnya.
Tuti mengungkapkan jumlah fasilitas kefarmasian yakni toko obat yang ada di kabupaten Melawi sebanyak 15 sarana, sedangkan jumlah tenaga teknis kefarmasian baik ASN, TKD, maupun bekerja swasta sebanyak 51 orang. (ira)
Discussion about this post