
JURNALIS.CO.ID – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Pontianak Syarifah Adriana merahasiakan hasil rapat Tim Teknis Organisasi Perangkat Daerah soal Diskotik dan Karaoke Win One.
Tempat Hiburan Malam (THM) Win One menjadi buah bibir karena beroperasional dekat Masjid Pontianak As-Salam. Muncul protes dan desakan jemaah supaya Win One ditutup. Penolakan masyarakat ditanggapi Wali Kota Edi Kamtono.
Wali Kota beraksi dan memerintahkan Satpol PP segera mengadakan rapat Tim Teknis, Selasa (31/5/2022). Melibatkan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag), Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dan Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-TK-PTSP).
Rapat berlangsung selama tujuh jam di Kantor Satpol PP Kota Pontianak. Management Win One dihadirkan pada pertemuan itu. Tapi sayang, warga maupun jemaah Masjid As-Salam Pontianak tidak diundang.
Lantas bagaimana hasil rapat Satpol PP bersama Tim Teknis? Ditemui usai pertemuan, Kepala Satpol PP Kota Pontianak, Syarifah Adriana mengaku, tidak bisa menyampaikan hasil pertemuan tersebut.
“Kalau Saya menyampaikan, nanti salah-salah. Saya tidak tahu (Win One) ditutup atau tidak. Nanti wartawan tanyakan saja ke Dinas Pariwisata,” ucap Syarifah Adriana tatkala di Door Stop oleh awak media usai rapat.
Adriana pun meminta wartawan untuk memantau langsung Win One. “Nanti wartawan cek saja ke lapangan. Supaya ada kerja sedikit lah. Kejar Pariwisata, Diskumdag dan PTSP, itu (Win One) binaan mereka,” sebut Kasatpol PP.
“Jurnalis profesional. Cek saja ke lapangan bagaimana. Saya tidak berani berbicara begitu (Win One Ditutup, red). Tanya saja ke Dinas Pariwisata, setelah itu cek ke lapangan, kan mantap,” kata Adriana sambil tersenyum.
Anomali. Kepala Satpol PP menyatakan memimpin rapat tersebut dari pagi hingga sore hari. Tetapi dia malah mengaku tidak mengetahui hasil pertemuan Pemkot Pontianak dengan Management Win One.
“Saya cuma merapatkan. Ini gawainya Dinas Pariwisata. Jadi lebih pas wartawan tanyakan ke Pariwisata. Kita menyampaikan ini takut salah-salah,” kelitnya.
Dia pun mengungkapkan, OPD yang harus menyampaikan hasil rapat ke wartawan adalah Dinas Pariwisata. “Begitu. Jadi kami sepakat, yang menyampaikan adalah Dinas Pariwisata. Wartawan juga cek saja kenyataannya di lapangan. Kan jelas,” sebut Adriana.
Kasatpol PP sempat meminta wartawan untuk membuat jadwal wawancara. “Jadi begini, nanti kita jadwalkan wawancara. Saya capek (letih, red). Saya belum bisa beri keterangan. Saya ke-capek-an. Satu harian saya mimpin rapat,” akunya.
Adriana menegaskan, bakal melaporkan hasil rapat tersebut ke Wali Kota. “Tentu dilaporkan ke Wali Kota. Yang jelas tadi. Kita minta mereka (Win One) harus beroperasi sesuai izin yang berlaku,” tutupnya.
Seia-sekata, sejumlah Kepala OPD Pemkot Pontianak membisu ditanya soal hasil rapat Win One. Seperti Kepala Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan PTSP, Tinorma Butar Butar.
Bekas orang kepercayaan Sutarmidji itu tidak merespon pertanyaan wartawan. Padahal sebelumnya Tinorma Butar Butar berapi-api menjelaskan kecurangan Win One.
Namun, setelah rapat bersama management Win One di Kantor Satpol PP, Tinorma Butar Butar diam seribu bahasa. Pertanyaan awak media lewat WhatsApp tidak dibalas. Begitu pula ketika hendak ditemui di kantor, Tinorma menghilang.
Seperti sudah koheren, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan, Drs Junaidi MSi mendadak irit bicara. Mantan orang dekat Sutarmidji itu juga tidak mau memberi keterangan kepada wartawan.
Sementara itu, Kepala Disporapar, Syarif Saleh mengaku, sudah pensiun dini. Sehingga tak dapat memberi keterangan soal Win One. Ia pun mengarahkan untuk mewawancarai Sekretaris Dinas.
“Saya tidak tahu hasil rapatnya. Silakan hubungi Sekdis saja,” kata Syarif Saleh menjawab wartawan.
Selasa, 31 Mei 2022 Malam, Tim Investigasi Kolaborasi JURNALIS.CO.ID dan KalbarOnline.com melakukan cek lapangan ke Win One. THM itu terpantau tutup. Hingga, Jumat (3/6/2022), Win One masih terpantau tutup. (tim)
Discussion about this post