JURNALIS.co.id– Sejumlah pekerja pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di Desa Selangkai, Kecamatan Silat Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu menuntut PT Guangzhou Comunication Institute (GCI) segera membayar upah kerja mereka.
“PT GCI ini belum bayar upah kerja warga Selangkai sebanyak 12 orang, kemudian yang belum dibayar itu biaya mobilisasi barang. Dengan total Rp16,8 juta,” kata Deruni Sekretaris Desa Selangkai, Rabu (22/02/2023).
Deruni mengatakan, dirinya diminta warganya untuk membantu penyelesaian masalah ini. Maka dari itu pihaknya juga akan melayangkan surat ke Kominfo terkait masalah ini.
“Kita sudah koordinasi dengan PT GCI dengan pak Hilman dan Rudi, tapi alasan mereka masih diverifikasi di kantor pusat,” ujarnya.
Deruni mengatakan jika upah tak dibayar, pekerja akan mengambil barang-barang yang bisa diperjualbelikan di lokasi tersebut.
“Kita harap permasalahan ini dapat selesai secara kekeluargaan dan kita masih menunggu niat baik dari PT GCI,” ucap Deruni.
Sementara Muhir, salah seorang pekerja BTS tersebut mengaku upahnya belum dibayar PT GCI sekitar Rp2 juta lebih dengan jumlah hari kerja selama 15 hari.
“Kita harap upah kita ini dibayarkan PT GCI, apalagi sekarang tower itu sudah selesai dibangun,” harapnya.
Ditambahkan Adi, pekerja tower Desa Selangkai mengaku hingga saat ini upahnya juga belum dibayar oleh pihak perusahaan.
“Upah kerja saya itu satu harinya Rp150 ribu. Kalau angkut alat untuk naikan tewer Rp800 ribu. Total Rp950 ribu hak saya belum dibayar,” ujarnya.
Adi mengatakan, jika PT GCI tak kunjung membayar hak para pekerja, maka pihaknya terpaksa mengambil barang-barang di lokasi BTS itu untuk dijual mereka.
“Tapi kita masih berharap perusahaan dapat membayar gaji kami, ” ucapnya.
Sementara Basri, Perwakilan PT GCI menyampaikan, terkait upah pekerja tersebut pihaknya masih melakukan proses.
“Sebelumnya sudah ada pembayaran, pihak GCI masih mengkonfirmasi nilai sebenarnya mengenai upah mereka,” ujarnya.
Basri mengatakan pihaknya akan tetap memberikan upah pekerja tersebut setelah mendapatkan informasi valid dari Sekdes Selangkai berapa jumlah pekerja yang belum dibayarkan. (opik)
Discussion about this post