JURNALIS.co.id – Masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu mulai merasakan kelangkaan dan mahalnya bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Masyarakat terpaksa membeli dengan harga tinggi.
“Untuk wilayah pedalaman BBM jenis Pertalite ketersediannya kurang dan kalau pun ada harganya sangat mahal. perkiraan rp17ribu perliter yang murni hingg Rp20 ribu per liter untuk Pertalite campur,” kata Yedi Surahman, Camat Silat Hilir, Kamis (04/05/2023).
Yedi mengatakan mahal dan langkanya BBM jenis Pertalite ini tentunya akan menimbulkan rasa khawatir sendiri bagi masyarakatnya. Mengingat aktivitas masyarakat khususnya perekonomian yang bergerak menggunakan BBM.
“Harapan kami di sini, pasokan BBM ke masyarakat kembali normal, harga di lapangan juga kembali normal dan stabil serta ketersediaan BBM terjamin untuk kecukupan di wilayah masyarakat Silat Hilir,” harap Yedi.
Ditambahkan Pane Pasogit, Camat Semitau mengatakan saat ini BBM Pertalite sangat langka di wilayahnya. Kelangkaan ini sudah berlangsung kurang lebih tiga minggu.
“Berhubung APMS kami pasca kebakaran belum beroperasi, selama ini memang keberadaan kios milik masyarakat menjadi andalan di Kecamatan Semitau untuk memenuhi kebutuhan BBM. Kalaupun ada harga Pertalite sangat bervariasi, bahkan hasil pemantauan di lapangan tembus di angka Rp16 ribu. Namun jika situasi normal paling tinggi Rp13 ribu,” terangnya.
Sebagai Camat, pria disapa Ogit ini mengharapkan mendapatkan solusi yang cepat atas kondisi tersebut. Karena pihaknya di lapangan, khususnya Kecamatan Semitau sering mendengar keluhan masyarakat terkait kelangkaan BBM jenis Pertalite ini.
“Paling kami cuma bisa mengkoordinasikan ke pimpinan untuk minta solusi segera dan tidak menyulitkan,” ujar Ogit.
Sementara Agustinus Kades Kantuk Asam Kecamatan Badau mengatakan di wilayahnya juga BBM jenis Pertalite kerap tidak ada stok.
“Kalau untuk desa saya, BBM-nya sampai Rp14 ribu per liter, tapi sering tidak ada,” ucapnya.
Dirinya berharap ke depannya supaya SPBU di Badau atau pun yang ada di Kecamatan Puring Kencana tidak dijadikan bisnis lagi. Supaya masyarakat bisa mendapatkan minyak dengan baik.
Ditambahkan Andek Kades Nanga Embaloh Kecamatan Embaloh Hilir menyampaikan bahwa masyarakatnya saat ini agak sulit mendapatkan Pertalite.
“Kami biasanya disuplai minyak dari Pertamina di Jaras. Sekarang harga Pertalite Rp14-15 ribu per liter,” tuturnya.
Andek berharap ke depan supaya Pemkab Kapuas Hulu mempunyai solusi untuk mengatasi kelangkaan minyak.
“Apalagi kami jalur kapuas hampir 100 persen warga untuk mencari nafkah menggunakan BBM,” ujarnya.
Ditambahkan Lahmudin Kades Jongkong Kanan Kecamatan Jongkong menyampaikan bahwa BBM Pertalite di desanya juga sulit untuk didapatkan.
“Dalam seminggu terakhir sampai hari ini untuk Pertalite saja susah dicari sementara harganya Rp13 – 14 ribu per liter,” sebutnya.
Sementara Kamaruzaman Direktur PT UKM Kapuas Hulu menyampaikan untuk ketersediaan BBM di SPBU yang dikelolanya sejauh ini belum ada kendala dan masih lancar dari depot Sintang.
“Hanya saja kondisi kemarin kita diserbu para pemilik kendaraan karena hanya kita yang buka. Penampungan kita hanya dua tangki, minyak habis kita langsung tutup,” pungkasnya. (opik)
Discussion about this post