JURNALIS.co.id – Memeriahkan HUT ke-16 Kabupaten Kubu Raya, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) menghadirkan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Rasau Jaya untuk pelayanan masyarakat yang memiliki peliharaan anjing, kucing dan kera.
Kepala Disbunnak Kubu Raya Elfizar Edrus mengatakan Puskeswan ini dihadirkan sebagai upaya pengendalian penyakit rabies. Karena saat ini penyakit rabies sudah mewabah di Kalimantan Barat (Kalbar) yang saat ini sudah ditemukan di Kabupaten Sintang, Landak dan Bengkayang yang mengakibatkan meninggal dunia.
“Kegiatan ini diharapkan bisa membantu masyarakat Kubu Raya yang memiliki hewan peliharaan untuk dilakukan vaksinasi. Puskewan ini pertama kali dilakukan tahun 2017 di Desa Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang dan berlanjut sampai tahun 2018,” kata Elfizar Edrus saat soft launching Puskeswan Rasau Jaya di halaman kantor Disbunnak Kubu Raya, Selasa (11/07/2023) pagi.
Elfizar menuturkan dengan kondisi ini Kabupaten Kubu Raya mempunyai penyebaran cukup tinggi dan maraknya masyarakat memelihara serta berinteraksi dengan hewan kesayangannya yang akan berpotensi hewan penular rabies (HPR).
“Dengan kondisi itu, Disbunnak Kubu Raya menilai diperlukannya pelayanan kesehatan hewan yang aktif dan pasif sebagai pengendalian dan pemberantasan penyebaran rabies di daerah ini,” ucap Elfizar.
Elfizar mengatakan, untuk pelayanan kesehatan yang berkelanjutan, Disbunnak Kubu Raya telah menyiapkan Puskeswan yang berada di Rasau Jaya, yang mana Puskeswan Rasau Jaya ini dibangun sejak tahun 1998 bantuan dari Bank Dunia.
“Untuk menghidupkan kembali Puskeswan Rasau Jaya ini, Disbunnak Kubu Raya telah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk pelayanan kesehatan hewan. Selain di Rasau Jaya, Puskeswan juga ada di Sungai Kakap.
Elfizar menjelaskan, pada soft launching Puskeswan Rasau Jaya ini, Disbunnak Kubu Raya memberikan pelayanan vaksinasi rabies dengan perlindungan anti body terhadap hewan peliharaan.
“Vaksinasi rabies ini diberikan kepada HPR yaitu, anjing, kucing dan kera. Untuk target vaksinasi rabies pada hari ini kurang lebih 200 dosis. Yang mana yang sudah terdaftar 58 ekor anjing, 119 ekor kucing dan 2 ekor kera,” tutup Elfizar.
Sementara Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengapresiasi hadirnya Puskeswan Rasau Jaya, karena memberikan ketenangan bagi masyarakat, terutama memperhatikan masalah kesehatan hewan peliharaan yang juga selalu diperhatikan.
“Ini bisa menjalar ke lingkungan manusia. Dengan menghadirkan pusat kesehatan hewan (Puskeswan) Rasau Jaya dilakukan untuk penguatan kelembagaan kesehatan hewan, pengendalian hewan dan pemberantasan penyakit hewan,” kata Muda saat membuka soft launching Puskeswan Rasau Jaya di halaman kantor Disbunnak Kubu Raya.
Muda menambahkan kehadiran Puskeswan Rasau Jaya ini untuk memberikan jaminan keamanan manusia, tepatnya dari dampak kesehatan hewan dari ancaman penyakit hewan, menghindari kemungkinan terjadinya risiko yang dapat mengganggu kesehatan baik pada hewan ternak maupun hewan non pangan.
“Secara kelembagaan adanya Puskeswan sebagai sarana membangun jejaring kerja antara pusat dan daerah, serta antar daerah dalam berkoordinasi meningkatkan ke tanggapan terhadap ancaman penyakit hewan,” ucap Muda.
Dia menuturkan, saat ini banyak warga Kubu Raya yang memiliki hewan peliharaan, untuk itu dirinya mengajak untuk sama-sama saling menjaga dari ancaman rabies dengan mendaftarkan segera dan memeriksa hewan peliharaannya di Puskeswan Rasau Jaya.
“Sebagai daerah hinterland kota, tentunya Kubu Raya sangat rentan terhadap rabies, karena saat ini sudah ditemukan kasus rabies di Kabupaten Sintang, Landak dan Bengkayang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia,” ujarnya.
Muda juga meminta kepada Disbunnak Kubu Raya untuk aktif menginformasikan pelayanan Puskeswan Rasau Jaya kepada masyarakat melalui media sosial, sehingga warga mengetahui jadwal pelayanan Puskeswan.
“Masalah rabies ini kita bicara tanggung jawab, karena kasus ini bisa berdampak kepada siapa saja, apalagi anak-anak yang sudah menjadi korban. Ayo, kita percepatan langkah pencegahan rabies ini dengan mendaftar dan memeriksa hewan peliharaannya di Puskeswan Rasau Jaya,” pintanya.
Melalui sistem data geospasial, lanjut Muda, tentunya akan mudah terdeteksi warga yang memiliki hewan peliharaan, terutama anjing, kucing dan kera. “Karena data geospasial ini menggunakan by name, by address, by photo dan by titik koordinat,” pungkas Muda. (sym)
Discussion about this post