Oleh: Abdul Jamil Al Rasyid
KULIAH merupakan masa-masa setelah tamat SMA. Karena kuliah adalah orang-orang yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi, baik itu perguruan tinggi negeri atau swasta. Orang yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi dinamakan mahasiswa. Karena bukan lagi siswa sekolah dasar atau sekolah menengah. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), jumlah mahasiswa di Indonesia sebanyak 9,32 juta orang pada 2022. Dari 9 juta mahasiswa tersebut terdiri dari berbagai jurusan yang ada di perguruan tinggi tersebut.
Perguruan tinggi memiliki banyak jurusan sesuai dengan peminatan oleh mahasiswa. Jurusan adalah bagian dari fakultas, yaitu fokus bidang studi yang dipilih dan dipelajari oleh mahasiswa. Disiplin ilmu dalam sebuah jurusan biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu ilmu humaniora, ilmu eksakta, dan ilmu sosial. Jurusan tentu memiliki berbagai macam-macam metode yang diterapkan di dalamnya. Setiap jurusan memiliki aspek-aspek penting yang ada di dalamnya. Istilah yang lebih dekat adalah jurusan akan mempelajari apa yang tidak dipelajari oleh jurusan lain. Dalam mata kuliah lebih spesifik dalam jurusan tersebut.
Apa yang menjadi masalah? banyak mahasiswa merasa tidak betah di jurusan tersebut, tidak cocok bahkan tidak mau kuliah di satu jurusan. Efek dari merasa salah jurusan tersebut adalah berhenti serta tidak melanjutkan kuliah. Tetapi banyak orang salah kaprah mengenai jurusan. Misalnya ada satu jurusan dengan passing grade rendah, maka orang tersebut akan minder kuliah di jurusan tersebut. Passing grade adalah ukuran standar berupa persentase atau batas nilai minimal yang didapat dari perhitungan sederhana terhadap hasil ujian. Untuk jurusan di perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi negeri, juga ada passing grade yang dikenal banyak orang. Passing grade ini yang menjadi acuan seseorang mengambil mata kuliah di perguruan tinggi negeri.
Masalah seperti ini, sudah barang diketahui oleh semua orang. Biasanya orang-orang akan mencemooh ketika passing grade salah satu jurusan rendah. Contohnya saja penulis yang kuliah di Jurusan Sastra daerah. Tentu dengan kuliah di jurusan ini dalam keseharian penulis sudah menjadi bahan olok-olokan bagi orang-orang. Karena pada dasarnya banyak orang beranggapan bahwa jurusan sastra daerah adalah jurusan pelarian dan tidak memiliki lowongan pekerjaan yang baik.
Awalnya penulis mempercayai hal tersebut terjadi, tetapi penulis tetap menjalani kuliah dengan jurusan yang di olok-olok oleh masyarakat. Karena penulis sendiri merasakan apa yang tidak orang lain rasakan. Karena pandangan penulis setiap jurusan memiliki hal yang unik dengan jurusan lain. Tidak ada orang yang salah jurusan, karena ilmu adalah bukan sebuah kesalahan. Mindset masyarakat seperti ini yang harus dihilangkan karena kuliah di jurusan yang sepi peminat belum tentu tidak memiliki masa depan. Banyak orang beranggapan bahwa kuliah di jurusan yang tidak memiliki passing grade tinggi adalah sebuah kesalahan, karena tidak memiliki masa depan.
Orang-orang tidak mengetahui bahwa kuliah bukanlah untuk mencari lapangan pekerjaan. Hal seperti ini yang harus dipahami oleh banyak orang. Karena menurut penulis kuliah di jurusan apa pun sama saja. Orang yang berbicara seperti hal tersebut biasanya adalah orang yang kuliah hanya untuk mencari akademik saja. Karena dalam dunia perkuliahan ilmu yang di dapatkan bukan hanya di akademik saja melainkan organisasi-organisasi kampus memiliki banyak pelajaran yang banyak. Akademik menurut opini penulis hanyalah sebuah angka, tetapi dengan banyak berkegiatan di luar akademik adalah suatu hal yang nanti dalam dunia pekerjaan bukan nilai kita yang ditanya melainkan mengapa kita kuliah selama 4 tahun dan apa yang telah kita raih.
Pertanyaan tersebut harus di jawab sendiri oleh mahasiswa. Jurusan hanya sebuah akademik tetapi organisasi yang banyak akan membangun relasi dengan mahasiswa lain serta banyak kenalan untuk memudahkan lapangan pekerjaan. Ketika kita menjadi seorang mahasiswa dengan berbagai pencapaian, bukan pekerjaan yang kita cari melainkan pekerjaan yang mencari kita. Makanya hal ini yang harus dirubah oleh mindset masyarakat bahwasannya kuliah bukanlah untuk mencari pekerjaan melainkan merubah pola pikir seseorang. Jangan takut untuk kuliah di jurusan mana saja, tetapi yang salah adalah pandangan orang lain.
Untuk itu dalam kehidupan, ketika kita mendengarkan pendapat orang lain. Maka kita tidak akan pernah maju dalam pemikiran. Jika orang berpendapat dengan salah jurusan misalnya. Kita ambil saja sisi positifnya karena yang salah itu bukan jurusan tetapi mindset orang tersebut. Karena kuliah bukanlah ajang mencari lapangan pekerjaan tetapi ajang untuk mengasah pola pikir. Karena menjadi mahasiswa adalah orang-orang yang ingin terus belajar baik itu di lingkungan akademik maupun diluar akademik. (*)
*Penulis: Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas
Discussion about this post