JURNALIS.co.id – Keseriusan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dalam membantu warga terdampak banjir dipertanyakan. Pasalnya, hingga hari ini ada beberapa daerah yang masih mengalami banjir parah.
Salah satunya di Jalan Kalimantan, Teluk Barak, Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan. Sudah hampir dua minggu warga Teluk Barak terendam banjir.
“Kedalamannya hampir dua meter. Sudah dua minggu kami terendam banjir,” kata Dulhadi, warga Teluk Barak, Kamis (18/01/2024).
Dulhadi menyampaikan banjir yang terjadi sudah yang kelima kalinya di awal tahun 2024 ini. Meskipun mengalami pasang surut, namur warga setempat sulit untuk melakukan aktivitas.
Dulhadi berharap pemerintah daerah dapat memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang terkena dampak banjir ini.
“Karena sampai hari ini, dari pemerintah daerah belum ada menyalurkan bantuan ke kami,” ungkapnya.
Dulhadi juga berharap, jika pun nanti ada bantuan dari pemerintah daerah, agar dapat disalurkan segera mungkin. Karena saat banjir seperti inilah bantuan tersebut dibutuhkan.
“Jangan airnya sudah surut dan berbulan-bulan bantuan itu diberikan,” tuturnya.
Sementara Darmawandi, Lurah Kedamin Hilir mengatakan, pihaknya sudah mengajukan bantuan kepada pemerintah daerah untuk bantuan banjir yang terjadi pada bulan Desember 2023.
“Sudah kami ajukan ke BPBD Kapuas Hulu, sebanyak 222 warga yang kita ajukan untuk mendapatkan bantuan banjir,” ujarnya.
Namun, kata Darmawandi, hingga hari ini pihaknya masih menunggu bantuan dari pemerintah daerah. Informasinya untuk bantuan beras itu dikelola oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kapuas Hulu.
“Untuk banjir tahun ini, kami juga membuat laporan kembali kepada pemerintah daerah. Karena banjir kali ini dampaknya lebih besar,” ucap Darmawandi.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan menyampaikan dirinya telah melakukan koordinasi dengan Bulog Putussibau, terkait beras bantuan untuk masyarakat terdampak banjir yang terjadi pada tahun 2023.
“Mudah-mudahan dalam tiga hari ini, pihak Bulog sudah menyalurkan beras bantuan tersebut ke masyarakat yang terdampak banjir,” harapnya.
Sedangkan untuk bantuan beras ke masyarakat terdampak banjir di wilayah Kapuas Hulu pada tahun ini, kata Gunawan, baru akan diusulkan sesuai dengan perintah dari Pj Gubernur Provinsi Kalimantan Barat.
“Mudah-mudahan bantuan ini nantinya bisa memberikan manfaat dan meringankan beban dari masyarakat yang terdampak banjir di wilayah Kapuas Hulu,” ungkapnya.
Sementara Kepala Bulog Kapuas Hulu, M Anwar Fuad menjelaskan untuk bantuan banjir berupa beras dari Pemerintah Provinsi Kalbar sudah siap sebanyak 97,8 ton.
“Bantuan beras ini adalah bantuan banjir pada pengajuan 2023 kemarin. Bukan untuk tahun ini,” sebutnya.
Fuad menjelaskan bahwa dari Pemerintah Provinsi Kalbar sebelumnya meminta agar beras bantuan itu dikemas menjadi 10 kilogram.
“Kemarin itu sudah kita kemas dari karung 50 Kg ke karung 10 Kg itu sudah ad 50 ton. Dari jumlah itu sebenarnya sudah siap untuk disalurkan,” ucapnya.
Hanya saja yang menjadi kendala dalam penyaluran bantuan ini, kata Fuad, pihaknya belum mendapat informasi daerah mana dulu yang akan disalurkan bantuannya.
“Karena beras bantuan ini untuk 9 kecamatan, maka dari BPBD Kapuas Hulu ini mau berkoordinasi dulu dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kapuas Hulu. Karena statusnya beras ini diurus oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten,” ungkapnya.
Fuad menegaskan untuk penyaluran beras bantuan ini tidak ada masalah dari Bulog.
“Bantuan beras dari Provinsi ini untuk 9.786 Kepala Keluarga. Dimana setiap KK itu mendapatkan 10 Kilogram beras,” pungkas Fuad. (opik)
Discussion about this post