JURNALIS.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, dr. Harisson, M.Kes. bersama Pj Ketua TP PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si. dan Pj Wali Kota Singkawang membuka perayaan Cap Go Meh di Vihara Thai Pak Kung Jalan Sanggau Kulor, Roban Kecamatan Singkawang Tengah Kota Singkawang yang dipadati oleh wisatawan domestik maupun luar negeri, pada Sabtu (24/2/2024).
Tak hanya itu, kegiatan ini juga turut diramaikan oleh para kepala dinas pariwisata beserta Team Of Operator Leader dari seluruh daerah se-Indonesia, peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemasaran Pariwisata 2024 yang mana Kalimantan Barat didapuk sebagai tuan rumah gelaran baru pertama kali digelar di Indonesia tersebut.
Pj Gubernur Harisson juga mengapresiasi tertibnya penyelenggaraan event Cap Go Meh Mini kali ini walaupun bertepatan dengan momen Pemilihan Umum.
“Saat ini perayaan Cap Go Meh pada tahun 2575 Kongzili ini, walaupun kita Mini Cap Go Meh karena kita masih dalam rangka Pemilu, tetapi perayaan ini sangat meriah, dan ini sudah ditetapkan sebagai 10 besar Kharisma Event Nusantara di Indonesia. Saya juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada panitia, Pj Wali Kota TNI-Polri sehingga acara ini bisa terlaksana dengan baik,” ungkap Pj Gubernur Kalbar Harisson.
Dirinya pun optimis, dengan terselenggaranya event Cap Go Meh ini sangat berpotensi untuk menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini, dimana perputaran uang disini miliaran rupiah selama Cap Go Meh, sehingga ini membawa dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat, baik di Kota Singkawang maupun Kalbar,” timpalnya.
Ia juga menikmati atraksi dari tatung yang unjuk kebolehan dengan memamerkan kekuatan dan kekebalan tubuhnya walaupun terkena benda tajam.
“Saya juga tadi menikmati atraksi tatung, cukup ngeri juga ya,” ucapnya sembari tersenyum.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Wali Kota Singkawang Sumastro atas nama masyarakat Kota Singkawang sangat berbahagia dengan kedatangan para tamu dari berbagai daerah se-Indonesia tersebut.
“Walaupun tahun ini festival Cap Go Meh dilaksanakan secara mini karena bertepatan dengan Pemilu, tapi kemeriahannya tak kalah dibanding perayaan Cap Go Meh seperti biasanya,” ucapnya.
Cap Go Meh sendiri merupakan akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa atau dua minggu setelah Tahun Baru Imlek.
Cap Go Meh dilakukan dengan mengadakan parade dan arak-arakan di sepanjang jalan. Pada malam harinya, perayaaan dilanjutkan dengan mengadakan festival lampion. Dalam perayaan Cap Go Meh, pertunjukan Barongsai merupakan lambang dari kepercayaan masyarakat Tionghoa.
Barongsai diyakini sebagai pertanda kesuksesan, keberuntungan dan pengusir hal-hal buruk. Tak hanya barongsai, penampilan tatung juga menjadi tontonan yang menarik dan ditunggu-tunggu oleh para wisatawan. ***
(Adpim)
Discussion about this post