
JURNALIS.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu kembali mendanai beasiswa untuk empat orang sebesar Rp1,7 miliar. Beasiswa ini untuk pendidikan Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Tahun 2024. Pendanaan ini sebagai upaya pemenuhan tenaga dokter di daerah.
Beasiswa mandiri ini merupakan bentuk kemitraan dan kerjasama antara Pemkab Kapuas Hulu bersama Universitas Tanjungpura Pontianak. Kemitraan dan kerja sama tersebut sudah berlangsung cukup lama.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Elias Kinson menyampaikan, tahun ini Pemkab Kapuas Hulu menerima mahasiswa Kedokteran seperti tahun lalu.
“Kita sudah sosialisasikan beasiswa kedokteran ini ke 30 sekolah di Kapuas Hulu yang memiliki jurusan IPA,” kata Elias Kinson, Jumat (19/04/2024).
Kinson melanjutkan, untuk penerimaan mahasiswa kedokteran ini, Pemkab Kapuas
Hulu memberikan kuota sebanyak 300 siswa. Dari total siswa, nanti akan dilakukan perekapan terhadap nilai rapor. Baru akan dikirim ke Fakultas Kedokteran.
“Nantinya dari Fakultas Kedokteran ini yang akan melakukan seleksi terhadap 300 calon dokter tersebut, untuk masuk dalam 10 besar. Sehingga bisa melanjutkan tes selanjutnya di Pontianak,” jelas Kinson.
Kinson menambahkan, setelah diseleksi dan mendapatkan 10 siswa, maka tahap selanjutnya, siswa terpilih akan kembali menjalani seleksi, untuk dicari empat orang terbaik sebagai calon dokter. Mereka dibiayai dari Pemkab Kapuas Hulu.
“Dari 10 siswa yang lolos seleksi ini akan menjalani tes tertulis, wawancara dan Psikotes dari tim seleksi. Sehingga bisa terjaring empat calon dokter terbaik,” ujar Kinson.

Ia memastikan, dalam seleksi mahasiswa program kedokteran ini, tidak ada intervensi dari pihak mana pun dan siapa pun untuk lulus. Kelulusan berdasarkan kemampuan dari siswa itu sendiri.
“Seleksi mahasiswa Kedokteran sudah sesuai dengan standar yang dilakukan tim seleksi Perguruan Tinggi,” ucapnya.

Kinson mengharapkan, siswa-siswi yang nanti dinyatakan lolos 10 besar, bisa mempersiapkan diri untuk bersaing dengan yang lainnya untuk mengikuti program Kedokteran.
Mahasiswa Kedokteran yang menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Untan, maka mereka wajib mengabdikan ilmunya di Kapuas Hulu, khususnya ketika mereka sudah selesai mengenyam pendidikan.
“Minimal mereka sudah 15 tahun mengabdi di Kapuas Hulu baru bisa pindah,” ucapnya.
Sejak program beasiswa Kedokteran ini berjalan dari tahun 2005, mahasiswa kedokteran yang dibiayai Pemkab Kapuas Hulu semuanya berjalan lancer. Tidak ada calon dokter yang putus pendidikan di tengah jalan.
“Dari tahun 2005, sudah ada 13 orang PNS, 7 Kontrak, selesai pendidikan S. Kedokteran 14 orang. Belum selesai pendidikan hingga saat ini 23 orang,” demikian Kinson. (opik)





Discussion about this post