
JURNALIS.CO.ID – Wakil Bupati Jember yang juga Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Jember, MB Firjaun Barlaman, memimpin mini lokakarya di Kecamatan Ajung, Selasa (20/08/2024).
Tidak seperti mini lokakarya di kecamatan lain, di Ajung hanya dihadiri sedikit orang. Mereka adalah Camat Ajung, Beny Armindo Ginting, Kabid Perlindungan Perempuan DP3AKB, humas, dan beberapa petugas kesehatan dari puskesmas setempat. Tidak lebih dari hitungan jari tangan.
Dalam keterangannya kepada awak media, Camat Beny mengatakan, kalau ia memang sengaja mengundang sedikit orang. “Yang kita undang hanya pejabat pengambil keputusan saja,” tegasnya usai acara.
Sedianya, hari itu akan ada penyerahan bantuan dari CSR PT Perkebunan 1 Regional 5 Kebun Ajung pada mini lokakarya. Tetapi gagal karena pejabat Kebun Ajung berhalangan hadir.
“Dari PTP Ajung (PT Perkebunan 1 Regional 5) tertarik dengan konsep kami sehingga di-acc 79 juta,” ujar Beny.
Adapun konsep yang ia ajukan yaitu pemberian makanan tambahan (PMT) kepada balita dan ibu hamil yang kekurangan energi kronis (bumil KEK). Dari proposal 360 juta, akhirnya disetujui 79 juta untuk 139 balita dan 40 bumil KEK.
“Sasarannya nanti ke Desa Sukamakmur sebab di sana belum ada intervensi,” kata Beny.
Dengan dana sebesar itu, PMT untuk balita (stunting) dan bumil KEK di Desa Sukamakmur diberikan selama 1 bulan saja, yang akan diambil berupa barang, bukan uang, tiap seminggu sekali oleh pihak kecamatan.
Disinggung soal keberadaan Kepala Puskesmas Ajung yang juga terlihat absen kala itu, Beny menjawab, Kepala Puskesmas Ajung sedang takziah ke Jambi, karena orang tuanya meninggal dunia.
Menanggapi minimnya peserta mini lokakarya di Kecamatan Ajung, Firjaun berkomentar positif. “Laporan dari pak camat tadi tren-nya (stunting) menurun,” tutur Firjaun kepada awak media.
Ia melanjutkan, pada mini lokakarya yang digelar, lebih berbicara meningkatkan kinerja dan profesionalitas, antara lain diharapkan nanti untuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) dapat memberikan laporan secara lengkap.
Dalam tataran kabupaten, Jember disorot oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) agar Kabupaten Jember lebih cepat lagi percepatan penanganan stunting.
Sebagai tambahan informasi, dalam mini lokakarya tiap kecamatan, Firjaun selalu berhadapan dengan camat, para kades, kepala puskesmas, TPK (Tim Pendamping Keluarga), dan juga tokoh masyarakat atau muspika.
Kecamatan Ajung terdiri dari 7 desa, dan hanya Desa Mangaran yang sudah melaksanakan PMT pada beberapa waktu lalu, yang juga dihadiri oleh Firjaun.
Angka stunting Kabupaten Jember berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 sebesar 29,7 persen. Angka tahun sebelumnya berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 34,9 persen atau turun 5 persen. (Sgt)
Discussion about this post