
JURNALIS.CO.ID – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Sungai Raya, yang berada di bawah naungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Barat, resmi menutup pelatihan minat dan bakat barista yang telah berlangsung dalam beberapa waktu terakhir.
Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama antara LPKA dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Kalimantan Barat dan Pouring Coffee.
Program ini menjadi bagian dari pembinaan kemandirian yang bertujuan membekali anak binaan dengan keterampilan praktis di bidang kopi.
Melalui pelatihan ini, anak-anak binaan tidak hanya diajarkan teknik menyeduh kopi, tetapi juga dibekali dengan semangat, kreativitas, dan rasa percaya diri untuk menghadapi masa depan.
Dalam sambutannya, Ketua Pengurus PKBI Provinsi Kalbar, Mulyadi, menyampaikan harapan besar terhadap dampak jangka panjang dari pelatihan ini.
“Besar harapan kami agar setelah anak binaan menyelesaikan masa pembinaannya di LPKA dan telah mengantongi sertifikat dari Pouring Coffee, mereka tidak diragukan lagi untuk bekerja sebagai barista. Ke depan, kita berharap bisa terus mendukung dan menyongsong anak-anak binaan ini menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Mulyadi.
Hal senada juga disampaikan oleh Wahyu Ochianto Saputro, owner Pouring Coffee, yang menegaskan bahwa pelatihan ini bukanlah titik akhir, melainkan awal dari perjalanan baru bagi para peserta.
“Semoga ini bukan menjadi akhir, melainkan pintu gerbang bagi anak-anak binaan untuk terus berinovasi dan melahirkan ide-ide kreatif di masa depan,” tuturnya.
Apresiasi tinggi disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Barat, Jayanta. Ia menilai pelatihan barista ini tidak hanya menjadi sarana belajar keterampilan, tetapi juga media untuk membangun mental dan semangat anak-anak binaan.
“Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada PKBI Kalbar dan Pouring Coffee. Pelatihan ini bukan sekadar ajang belajar menyeduh kopi, tetapi juga merupakan wadah untuk menumbuhkan rasa percaya diri, kreativitas, dan semangat baru dalam diri anak-anak binaan,” ujar Jayanta.
Lebih jauh, Jayanta juga membuka kemungkinan untuk mendukung usaha barista yang dirintis anak-anak binaan ke depannya dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan LPKA.
“Siapa tahu ada yang ingin membuka usaha Warung Kopi kami siap untuk menyiapkan lahan kosong di LPKA Sungai, perlu kita ketahui Pontianak ini dikenal sebagai Kota Seribu Coffee, jadi peluangnya sangat terbuka,” tambahnya.
Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi dalam pelatihan ini, Jayanta menyerahkan piagam kepada PKBI Kalbar dan Pouring Coffee.
Selain itu, lima anak binaan juga menerima sertifikat setelah mengikuti pelatihan dasar keterampilan barista pemula.
Melalui kegiatan ini, Jayanta berharap agar para peserta dapat menjadi generasi muda yang mandiri dan siap bersaing, serta memiliki semangat baru dalam menatap masa depan usai menjalani pembinaan di LPKA Sungai Raya.[rdh]
Discussion about this post