
JURNALIS.CO.ID – Kepedulian dan respon cepat ditunjukkan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jember saat menerima laporan tentang keberadaan keluarga miskin ekstrem di wilayah terpencil Dusun Sumberklopo, Padukuhan Sanggrahan, Desa Curahkalong, Kecamatan Bangsalsari.
Rabu pagi, 18 Juni 2025, Kepala Dinsos Jember, Akhmad Helmi Luqman, S.Sos., bersama tim Unit Reaksi Cepat (URC) dan didampingi Camat Bangsalsari langsung menuju lokasi.
Akses menuju rumah keluarga tersebut berada di pinggir kebun karet Afdeling Tugusari, dengan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan. Sekitar 3 hingga 4 kilometer jalan rusak berat, aspal mengelupas hingga batu pondasi muncul di permukaan. Kecepatan kendaraan pun hanya bisa maksimal 5 km/jam.
Setibanya di lokasi, rombongan disambut oleh pemandangan memprihatinkan. Seorang ibu bernama Na’imah dan anak perempuannya hanya bisa duduk dan berbaring di atas papan kayu karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan mereka untuk berjalan.

Turut hadir mendampingi, Camat Basukik dan Kepala Desa Abdul Kadir, serta tim medis yang langsung memeriksa kesehatan keduanya. Kepada media, Kadinsos Helmi menjelaskan kondisi keluarga tersebut.
“Ibu Na’imah mengalami demensia dan punya anak yang mengalami keterbelakangan,” ujar Helmi, Rabu (18/6/2025).
Helmi menambahkan, Na’imah sebenarnya masih memiliki anak laki-laki yang tinggal terpisah dan setiap hari mengirimkan makanan. Namun karena harus bekerja demi menghidupi keluarganya sendiri, ia tidak bisa merawat ibunya dan saudarinya secara maksimal.
Keadaan Na’imah semakin memburuk sejak ditinggal suami sekitar satu dekade lalu. Sejak itu, ia hanya tinggal berdua dengan anak perempuannya yang mengalami keterbelakangan mental.
Masalah lain yang menghambat penanganan adalah administrasi kependudukan. Meski pihak puskesmas telah berusaha memberikan layanan kesehatan, tetapi karena data administrasi Na’imah bermasalah, pengobatan tidak bisa maksimal.
Untuk itu, Dinsos Jember langsung berkoordinasi dengan Dispendukcapil. Direncanakan esok hari Mobil Monalisa dari Dispendukcapil akan datang langsung ke Desa Curahkalong untuk membenahi dokumen administrasi kependudukan Na’imah.
Sebelum meninggalkan lokasi, Dinsos Jember memberikan bantuan berupa bahan makanan, matras, peralatan rumah tangga, dan perlengkapan penting lainnya.
Di lokasi yang sama, Camat Basukik mengakui bahwa masih terdapat warga miskin ekstrem di wilayahnya, khususnya di Desa Curahkalong.
“Kemiskinan ekstrem di Kecamatan Bangsalsari ini terpusat di Desa Curahkalong,” ujar Basukik.
Menurutnya, ada dua penyebab utama. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dari sisi pendidikan, serta sulitnya akses menuju desa.
Ia juga menyayangkan rendahnya kesadaran warga terhadap pentingnya administrasi kependudukan.
“Pernah ada perekaman e-KTP, tapi yang datang sedikit. Ini menunjukkan kesadaran warga masih rendah sehingga kita kesulitan untuk menyalurkan bantuan,” katanya.
Basukik pun berharap agar Pemerintah Kabupaten Jember memperhatikan pembangunan infrastruktur jalan menuju Curahkalong agar kondisi masyarakat dapat lebih baik.
Kepala Desa Curahkalong, Abdul Kadir, turut menyampaikan keterbatasan desa dalam memberikan bantuan kepada warganya.
“Dana desa kami sudah dialokasikan untuk BLT, tapi jumlahnya hanya cukup untuk 100 orang. Yang butuh jauh lebih banyak,” ujarnya.
Meski begitu, Abdul Kadir mengaku senang atas kedatangan Kadinsos dan Camat. Ia yakin kehadiran pemerintah daerah akan membawa solusi dan harapan bagi warganya yang selama ini luput dari perhatian.[sgt]
Discussion about this post