JURNALIS.co.id – Konferensi Wilayah (Konferwil) VIII Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalbar di Hotel Aston Pontianak, 29-30 Juli 2022 berakhir deadlock alias buntu. Tidak menghasilkan ketua baru.
Saat ini, posisi Konferwil tersebut masih dalam sidang pleno III yang diskor. Cuma, belum ada keputusan apakah dari PBNU, caretaker PWNU maupun panitia, kapan skor sidang itu dicabut.
Deadlock-nya Konferwil tersebut pasti ada ketidakbenaran di dalamnya. Kalau Konferwil berjalan benar, pasti malam Minggu (30/07/2022) kemarin, sudah melahirkan ketua baru, pengganti Hildi Hamid. Nyatanya, Konferwil gagal hasilkan nakhoda baru. Terhadap kondisi tersebut tokoh berpengaruh dan sejumlah Rois Suriyah di Kalbar bereaksi. Di antaranya, datang dari tokoh NU berpengaruh di Kalbar, Habib Abdullah bin Yahya.
“Hari ini kita saksikan bahwa kita melihat pendidikkan yang kurang baik oleh Panitia dalam melaksanakan Konferwil. Saya yakin bahwa kita akan terus solid dan tetap terus berjuang demi tegaknya kebenaran dalam memilih pemimpin PWNU Kalbar yang beretika dan berakhlak terhadap sesama khususnya terhadap para kiai-kiai dan rois-rois,” pesannya dalam Forum Rois Suriyah yang diterima JURNALIS.co.id, Selasa (02/08/2022).
“Saya sangat memohon kita semua untuk tetap dalam satu barisan, satu shaf bersama-sama menjaga kemurnian NU Kalbar khususnya di Forum Rois Syuriah ini,” sambungnya untuk para kiai dan Rois Suriyah di seluruh PCNU.
Menurut Habib Abdullah pertarungan belum dimulai, tapi mereka sudah menunjukkan identitas aslinya yaitu dengan melakukan hal-hal yang sangat tidak terpuji dan tidak layak ditiru oleh generasi berikutnya.
“Kita harus terus berjuang dan tidak lupa juga berdoa, balasan atau hasil itu sesuai dengan usahanya. Kebenaran yang tidak terorganisir dengan baik maka akan dikalahkan dengan kejahatan yang terorganisir dengan baik. Semoga Allah senantiasa memudahkan perjuangan kita bersama. Dan semoga para kiyai dan keluarga selalu dalam lindungan Allah dan dalam kasih sayang-Nya,” pesan Habib Abdulillah yang juga Dewan Penasihat GP Ansor Kota Pontianak.
Nasihat Habib Abdullah bin Yahya direspons positif sejumlah Rois Suriyah PCNU. Di antaranya, Rois Suriyah PCNU Ketapang, KH Faisol Maksum.
“Mari kita menata hati dan berjuang di NU bersama-sama para kyai. Dalam menata organisasi dengan baik agar benar-benar dapat mendatangkan manfaat dan berokah. Berkhidmah di NU adalah hal yang sekral yaitu meneruskan perjuangan para Muassis NU,” kata KH Faisol Maksum.
“Niat lilahi ta’ala harus benar-benar dijaga dalam berkhidmah di NU. Jangan sampai melenceng. Ini berlaku untuk semua keluarga besar NU. Hati-hati di tengah masa atau zaman yang serba hedonis ini bujukan atau godaan duniawi semakin tinggi daya tariknya, kalau dalam ber-NU orientasinya terjebak pada masalah duniawi maka aktivitas nya akan sia-sia,” nasihat KH Faisol Maksum.
Mantan Rois Suriyah PWNU Kalbar, H Syahrul Yadi juga angkat bicara. “Kalau memang kita merasa di pihak yang benar, tidak pantas takut dan harus dan harus berani. Orang yang tidak benar saja berani melakukan manaver dengan menampakkan kedhalimanya, justru pihak yang benar seharusnya jauh lebih berani,” tegasnya.
“Kita berada di pihak yang benar wajib memperjuangkan kebenaran itu agar tidak menjadi api yang membakar kesucian hati yang kita punya. Tentu kita tidak mau kalau kebenaran diinjak-injak, dikangkangi dan tidak tahu kapan berakhir. Saatnya sekarang berjuang sampai takdir berpihak kepada ketinggian nilai NU yang diperjuangkan para muassis pendiri pendahulu kita,” jelas Syahrul.
Rois Suriyah PCNU Sambas, KH Asy’ari ikut memberikan pernyataan. “Jikalau kita letih karena kebaikan, sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun, jikalau kita bersenang-senang dengan dosa dan kezaliman, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal,” katanya.
“Saya sependapat dengan Habib kita wajib terus berjuang dengan menegakkan kebaikan. Ini demi tegaknya kebenaran dan para kiyai harus solid untuk menghadapi kemungkaran serta memerangi Keziman. Kita yakin Allah Swt bersama orang-orang yang menegakkan kebaikan,” yakin KH Asy’ari.
Giliran Rois Suriyah PCNU Sekadau, KH Mudhlar. “Untuk Rois Sekadau selalu siap mendukung kemaslahatan ummat dan NU Kalbar k edepan sebagaimana hajat yg telah kita sepakati bersama, semoga perjuangan kita sukses, Aamiin ya robbal ‘alamin,” doanya.
Sementara itu Rois Suriyah Kayong Utara, KH Masraie mengajak seluruh Rois untuk melawan kebatilan dan menegakkan kebenaran.
“Demi terwujudnya kebenaran Rois KKU siap mendukung dan kami mengajak kepada semua Rois ini ayo kita sama-sama tetap istiqomah melawan kebatilan dan memperjuangkan kebenaran,” ajaknya.
“Kita butuh hasil akhir Konferwil sebagai pijakan berlabuhnya semangat Aswaja Nahdliyah. Kita perlu proses menuju hasil yang elegan tanpa harus telak menyakiti. Spirit ulama wasatiyah harus tumbuh bersemi di sudut-sudut kehidupan pribadi jamiyah NU. Ini yang akan mampu kuat mempertahankan idealisme para muassis founding fathers jajaran terdepan NU. Mari kuatkan barisan, satukan semangat, luruskan niat dalam berjuang demi kemenangan PWNU Kalbar, kemenangan melawan kedhaliman muraqqab,” pinta KH Masraie.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari panitia, caretaker PWNU maupun PBNU sendiri merespons deadlocknya Konferwil tersebut. Tersiar kabar Konferwil dilanjutkan di Jakarta, namun belum pernyataan langsung dari pihak PBNU. (m@nk)
Discussion about this post