JURNALIS.co. id– Pembangunan jembatan Sungai Liuk sekaligus penimbunan jalan di Kecamatan Bika yang menelan APBD Kapuas Hulu tahun 2022 Rp9,2 miliar hingga hari ini belum selesai dikerjakan. Bahkan masyarakat setempat tak yakin jembatan yang dibangun sekaligus penimbunan jalan tersebut menghabiskan dana Rp9 miliar lebih.
“Secara teknis kita tidak tahu berapa jumlah material yang digunakan, tapi secara kasat mata kita tak yakin pembangunan jembatan Sungai Liuk itu menghabiskan dana Rp9 miliar,” kata Korentius, Kepala Dusun Ujung Pinang, Desa Bika Hulu, Kecamatan Bika, Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (15/02/2023).
Korentius mengatakan sebagai masyarakat dirinya tetap bersyukur di desanya mendapatkan pembangunan jembatan tersebut. Hanya saja pihaknya meminta kepada kontraktor agar dapat memperbaiki jalan alternatif yang dibuat tersebut.
“Jalan alternatif yang ada untuk masyarakat sungguh sulit untuk dilalui, apalagi pada musim penghujan,” ujar Korentius.
Ditambahkan Laurentius, Ketua BPD Bika Hulu, bahwa dirinya juga tidak yakin dengan jumlah anggaran pembangunan jembatan Sungai Liuk itu mencapai Rp9 miliar.
“Memang dana Rp9 miliar itu bukan hanya untuk jembatan, tetapi ada juga untuk penimbunan jalan di jembatan tersebut. Tapi saya tak yakin pembangunan jembatan itu menghabiskan dana sebesar itu, meskipun kita tidak tahu masalah harga barang dan lainnnya,” ungkapnya.
Laurentius berharap jembatan yang dibangun tersebut agar cepat selesai. Pasalnya, masyarakat sudah tidak mampu melewati jalan alternatif yang dibuat.
“Saya nilai kontraktor itu pelit untuk perbaiki jalan alternatif itu, harusnya jalan alternatif itu ditimbun dengan batu bukan hanya sekedar tanah merah. Karena daerah itukan rawan banjir, apalagi jika sudah hujan, jalan alternatif itu hancur dan sulit dilewati,” terangnya.
Sementara Agustinus Kayan, Kepala Desa Bika Hulu menyampaikan bahwa sejak awal dibangunnya jembatan Sungai Liuk hingga sekarang, pihak desa tidak pernah mendapatkan laporan.
“Dokumen pekerjaan saja kami tak pegang. Saya hanya tahu informasi jika pembangunan jembatan itu Rp9 miliar, selebih dari itu saya tidak tahu,” ujarnya.
Kayan mengatakan pembangunan jembatan Sungai Liuk harusnya sudah selesai pada tahun 2022 lalu. lantaran adanya banjir saat itu, pekerjaan pun menjadi terkendala.
“Kita hanya berharap jalan alternatif yang dibuat pihak pelaksana agar dibuat lebih baik lagi. Yang penting masyarakat bagaimana nyaman lewat. Kalau untuk sekarang mobil dan motor sulit untuk lewat jika tidak dipaksa. Kita minta tambah jalan tersebut pengerasan lagi,” tuturnya.
Senada, Kayan berharap pembangunan jembatan itu dapat segera diselesaikan. Karena masyarakat sudah sangat lelah melewati jalan alternatif tersebut.
“Tapi kita tetap bersyukur di desa kita dibangun jembatan tersebut,” ucapnya.
Sementara Alpiansyah PPK Pembangunan Jembatan Sungai Liuk menyampaikan bahwa untuk anggaran pembangunan jembatan itu sebesar Rp6,8 miliar, sementara untuk penimbunan jalannya Rp2,4 miliar.
“Pekerjaan pembangunan jembatan ini memang tahun 2022. Pekerjaan ini diperpanjang waktunya hingga 54 hari karena banjir. Sekarang sudah 20 hari lebih pengerjaan ini. Kita prediksi penyelesaian pekerjaan ini tanggal 20-an ini selesai,” ujarnya.
Sambung Alfian, proyek Jembatan Sungai Liuk juga didampingi oleh Kejari Kapuas Hulu dan saat ini memang masih dalam proses penimbunan.
“Akhir bulan ini jembatan ini sudah bisa digunakan masyarakat,” tutupnya.
Perlu diketahui bahwa dalam proyek pekerjaan jembatan ini menggunakan APBD 2022 dengan dua item pekerjaan yakni pembangunan jembatan Sungai Liuk dikerjakan oleh CV Asri Karya dengan anggaran Rp6, 8 miliar. Sementara penimbunan dikerjakan oleh CV Cemara dengan anggaran Rp2,49 miliar. (opik)
Discussion about this post