Jurnalis.co.id – Gubernur Kalbar H Sutarmidji membahas keberadaan kratom di Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jakarta, Rabu (5/2/2020). Dalam pertemuan tersebut, Gubernur mengajukan beberapa usulan terkait polemik kratom selama ini.
Pria yang karib disapa Midji ini, pertama-tama mengusulkan agar diakukan penelitian secara farmasi tentang kratom sebagai bahan baku obat. Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini juga minta untuk melakukan tata niaga dalam mengekspor kratom di negara yang melegalkan.
“Ketiga, masa pelarangan setidaknya sampai ada hasil penelitian yang komprehensif,” katanya melalui Facebook Bang Midji.
Keempat, jikapun dilarang, maka fikirkan dampak ekoligisnya, karena harus ditebang lebih dari 20 juta pohon. Sedangkan Kapuas Hulu sudah ditetapkan sebagai kawasan paru-paru dunia.
Midji juga meminta harus dipersiapkan kegiatan pengganti untuk perekonomian bagi 120 ribu jiwa yang ekonomi atau kehidupan mereka tergantung kratom.
“Masih banyak lagi masukan yang kita berikan dan akan jadi bahan kajian. Semoga kratom bisa ada solusi terbaik untuk semua,” harap Midji. (m@nk)
Discussion about this post