– Menghindari penyebaran Covid-19 varian baru yang mematikan, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengajak masyarakatnya untuk memaksimalkan strategi ‘kepong bakol’.
“Ini dilakukan untuk memutuskan mata rantai dan yang berjuang paling terdepan terhadap penyebaran Covid-19 dan dilakukan masyarakat itu sendiri,” imbau Muda terkait Covid-19 varian baru, Senin (10/05/2021).
Bupati mengatakan pemerintah bersama jajaran TNI/Polri dan semua pihak hanya bersifat menavigasi, agar semuanya bisa melakukan upaya untuk pengendalian serta pencegahan.
“Namun pengendalian dan pencegahan itu tidak akan bisa sukses dilakukan jika tidak ada partisipasi dan kesadaran yang tinggi dari masyarakat sendiri,” katanya.
Dia menyatakan, berbagai pergerakan masyarakat, baik itu pertemuan, kerumunan dan juga hal-hal yang sifatnya tidak mentaati protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, tentunya hal ini yang akan berpengaruh besar terhadap penyebaran Covid-19.
“Saya ingin mengingatkan kembali bahwa mulai dari komunitas paling terbawah dan terkecil yaitu rumah tangga, agar setiap rumah tangga berusahalah memetakan keluarga intinya agar jangan sampai terjangkit ke rumah tangga atau anggota keluarga kita,” ucap Muda.
Dia mengatakan, belum berakhirnya pandemi Covid-19, membuat dirinya mengajak dan mengingatkan kepada semua warga di seluruh penjuru desa di daerah itu untuk tidak lengah dan jangan menganggap remeh. Karena kondisi ini justru adanya varian jenis baru yang jauh lebih membahayakan dan mematikan.
“Apalagi kejadian terakhir di India yang mana virus ini sempat mengalami penurunan, namun beberapa pekan terakhir di negara itu secara masif terjadi lonjakan drastis dan bahkan banyak menimbulkan kematian yang luar biasa,” tuturnya.
Dari informasi yang ia dapat, virus corona varian baru ini sudah masuk ke Indonesia dari beberapa titik di Kalbar sudah terdeteksi adanya virus itu yang merupakan varian baru yang mematikan.
“Padahal justru kondisi inilah menjadi kelengahan masyarakat di sana (India), sehingga akhirnya kondisi itu menjadi bencana yang luar biasa berlipat ganda dampaknya,” ucapanya.
Untuk itu, lanjut Muda, di Kubu Raya, merupakan daera cukup rentan, mengingat bandara berada di Kubu Raya sebagai pintu masuk melalui jalur udara.
“Kita juga berada di hinterland Ibukota Provinsi Kalbar, Kota Pontianak yang memiliki kepadatan penduduknya sangat tinggi,” kata Muda. (sym)
Discussion about this post