– Pihak Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS) membantah postingan warganet di media sosial (Medsos) yang menyebutkan kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dibabat sembilan perusahaan. Tudingan tersebut dibantah langsung oleh Kepala Balai TNBKDS, Arief Mahmud.
“Kalau di sekitar memang ada, tapi bukan di dalam kawasan taman nasional. Jadi mereka bukan beroperasi di dalam taman nasional,” kata Arief diwawancarai wartawan melalui via WhatsApp, Selasa (22/06/2021).
Dijelaskannya, kalimat postingan di Medsos tersebut ‘Kesembilan perusahaan itu saat ini sedang gencar-gencarnya menebang hutan sekunder dan primer di kawasan TNDS sehingga sangat berbahaya bagi kelangsungan danau itu termasuk mengancam hulu Sungai Kapuas yang merupakan sumber air sebagian besar masyarakat Provinsi Kalbar’. Arief pun dengan tegas menyatakan informasi itu tidak benar alias hoaks.
“Sejak saya bertugas di TNDS sudah 5 kasus penebangan ilegal yang kita angkat ke ranah hukum dan kasusnya sudah berkekuatan hukum tetap,” ungkapnya.
“Satu saja tidak ada, apalagi sampai sembilan perusahaan. Ini adalah informasi bohong atau hoaks,” sambung Arief.
Arief mengancam, jika ada yang berani coba-coba melakukan kegiatan penebangan secara ilegal, maka harus siap-siap berhadapan dengan hukum.
Untuk diketahui, pernyataan 9 perusahaan perkebunan kelapa sawit melakukan penebangan secara gencar di TNDS diposting salah akun netizen ke Medsos Facebook tahun 2017, tepatnya tanggal 12 Desember. Namun kembali diposting di FB sekitar dua hari lalu.
Arief memastikan informasi yang beredar di Medsos tentang operasional dan melakukan penebangan untuk membuka lahan sawit di dalam kawasan TNDS itu tidak ada. (rin)
Discussion about this post